”Kejadiannya dua Minggu lalu, lebih kurang. Mau melakukan, baru mau melakukan,” ujarnya.
Rojali menjelaskan bahwa kejadian tersebut bermula saat salah satu perusahaan di Desa Perkebunan Halimbe melakukan penyemprotan disinfektan ke rumah-rumah karyawan.
Saat melakukan penyemprotan, kades tersebut ikut terlibat bersama para karyawan.
Tibalah giliran penyemprotan ke rumah korban dan kebetulan suami korban sedang tidak berada di rumah saat itu.
"Tukang semprotnya langsung ke luar rumah. Sementara kades masih di dalam meminta air minum sama si korban. Kemudian setelah selesai penyemprotan itu di rumah, di dalam, yang tukang semprot ini keluarlah dari rumah itu. Kemudian si kades ini masih bertahan di rumah kemudian minta air minum sama korban. Saat ambil minumlah timbul niat korban," ujarnya.
Diungkapnya, sang kades langsung menarik korban ke dalam kamar.