Find Us On Social Media :

Tak Lakukan Lockdown, Tak Ada Penderita Virus Corona Baru Sejak Dua Bulan Lalu di Hong Kong, Bagaimana Bisa?

Pria menggunakan masker di Macau, China

GridFame.id - Daerah Administratif Khusus yang menjadi bagian dari China, Hong Kong, berhasil memutus rantai persebaran Covid-19 di negaranya.

Dikutip dari South China Morning Post pada Senin (20/4/2020), sejak dua bulan lalu, Hong Kong melaporkan bahwa tak ada lagi kasus baru terkait infeksi virus corona.

Hal ini membuat banyak orang bertanya-tanya karena letak Hong Kong sangat dekat dengan puncak pandemi corona.

Selain itu, Hong Kong juga tidak menerapkan lockdown seperti negara-negara lain.

Baca Juga: Padahal Bukan Anggota WHO, Tapi Taiwan Sukses Perangi Corona Karena Pengalaman Tangani SARS Ini & Malah Bantu Sumbang Masker ke Negara Lain

Dikutip dari Worldometers.info, Senin (20/4/2020), penderita Covid-19 di Hong Kong tercatat sebanyak 1.026 orang, dengan jumlah pasien sembuh 602, dan jumlah kematian 4 orang.

Hong Kong dianggap sebagai kota yang sangat cekatan dalam merespon persebaran Covid-19.

Diantaranya, pemerintah Hong Kong melakukan pengawasan ketat pada perbatasan daerah dan mewajibkan warganya melakukan karantina ketika datang dari negara dengan kasus Covid-19.

Pemerintah Hong Kong juga mengubah tempat penginapan untuk wisata dan perumahan baru untuk diubah menjadi tempat karantina.

Selain itu, pemerintah Hong Kong juga menutup sekolah-sekolah.

Hong Kong melakukan kontrol ketat terhadap para pasiennya.

Pada awal Maret saja, setiap hari ada 400 pasien rawat jalan dan 600 pasien rawat inap yang diuji tubuhnya tiap hari.

Baca Juga: Warganya Terkenal Tak Bisa Diatur tapi Tingkat Kematian Covid-19 Kecil, Ternyata Ini yang Dilakukan Pemerintah Australia!

Dikutip dari The Guardian pada (18/4/2020), ternyata berhasilnya Hong Kong dalam mengontrol jumlah pasien Covid-19 disebabkan oleh masyarakatnya.

Jurnal Lancet Public Health mengungkapkan bahwa masyarakat Hong Kong memiliki kesadaran yang besar dan langsung mengubah perilaku hidupnya.

Sejak virus corona masuk ke Hong Kong, masyarakat langsung menerapkan kesadaran menghindari keramaian dan memakai masker saat keluar rumah.

Hasil survey pada bulan Maret menyatakan bahwa 85% responden menghindari keramaian dan 99% responden selalu menggunakan masker.

Kesadaran masyarakat Hong Kong ini disebabkan karena pada 2003, daerah ini pernah mengalami wabah SARS.

Wabah SARS di Hong Kong cukup menjadi cambuk untuk masyarakat.

Wabah tersebut terhitung telah menewaskan 299 orang.

Baca Juga: Menjadi Salah Satu Negara dengan Pasien Covid-19 Terbanyak di Dunia, Tingkat Kematian di Jerman Justru Sangat Rendah, Ternyata ini Penyebabnya!

Virus SARS merupakan virus yang sama-sama menyerang sistem pernapasan mausia. 

Oleh karena itu, masyarakat Hong Kong ternyata sudah terbiasa untuk menggunakan masker.

Selain Covid-19, kasus penyakit influenza di Hong Kong juga menurun.