GridFame.id - Belakangan nama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini tengah hangat jadi perbincangan publik.
Hal ini terkait dengan penangan Covid-19 di wilayahnya.
Baru saja menangis bahagia karena dapat bantuan alat kesehatan dari BIN, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini tertangkap kamera sedang marah besar.
Melansir dari Surya.co.id, Pemprov Jatim dikabarkan mengirimkan dua mobil PCR bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ke Tulungagung dan Lamongan.
Hal itu membuat Risma marah sejadi-jadinya.
Pasalnya, dua mobil yang sebelumnya ia minta tersebut akan segera digunakan untuk uji swab massal guna menekan angka penularan virus corona di Surabaya.
Sementara Gubernur Jawa Timur Khofifah memutuskan terlebih dahulu mengirimkan dua mobil PCR ke Tulungagung dan Lamongan alih-alih Surabaya, Jumat (29/5/2020).
Kemarahan Risma pun terlihat salah satunya dalam tayangan di kanal YouTube tvOneNews, Jumat (29/5/2020).
Dalam tayangan tersebut, Risma tampak sedang menelepon pihak BNPB dan marah-marah karena dua mobil untuk tes swab tersebut tak datang ke kotanya.
"Moso Pak, Pak, saya mau disiksa apa? Nanti saya dituduh ndak bisa kerja lagi, gimana Pak?" ujar Risma dengan nada yang tinggi.
"Saya loh pak dapet WA-nya pak Doni, kalau itu untuk Surabaya, dan saya yang minta, saya minta kemana-mana. Kalau mau boikot jangan gitu, saya akan ngomong ini ke semua orang," tambahnya dengan nada kesal.
Selanjutnya ia menjelaskan bahwa sudah banyak pasien yang sedang menunggu untuk di tes.
Karena mobil tersebut gagal datang, alhasil warganya gagal pula untuk melakukan tes swab.
Risma terus kesal lantaran menurutnya selama ini dirinyalah yang meminta bantuan mobil tersebut sehingga ia geram setelah tahu bantuan yang sebelumnya ditujukan untuk Surabaya dialihkan ke kota lain.
"Saya tu minta tolong ke mana-mana ngemis-ngemis, Pak.
Saya nggak terima loh, Pak, betul saya nggak terima," ujarnya lagi.
"Saya dibilang nggak bisa kerja, sekarang siapa yang nggak bisa kerja, kalo ngawur nyerobot gitu," tambahnya dengan menggebu-gebu.
Setelahnya, ia menutup telepon tersebut. Meski tak lagi berbincang dengan orang di balik telepon, Risma masih meluapkan kemarahannya.
Di depan wartawan, Risma memperlihatkan percakapannya dengan pihak BNPB.
Padahal, saat itu Risma telah mengundang warganya untuk melakukan tes swab massal.
Karena mobil untuk tes swab tersebut tak datang, alhasil tes massalnya pun dibatalkan.
Menurut Kadinkes Surabaya, Febria Rachmanita, sudah ada dua lokasi yang akan dijadikan tempat untuk dilakukannya tes swab massal.
"Masing-masing lokasi kami menyiapkan 200 orang," ujarnya Febria.
Artikel ini sudah pernah tayang di Nakita.id dengan judul Harus Terima Pil Pahit Ratusan Warganya Gagal Dapat Bantuan Ini, Wali Kota Risma Ngamuk di Depan Banyak Orang, 'Nanti Saya Dituduh Ndak Bisa Kerja Lagi'