Find Us On Social Media :

Sempat Didera Kasus Corona Juga, 5 Cara Ini Bikin Selandia Baru Langsung Bebas Covid-19! Pelajaran Penting Untuk Indonesia!

Selandia Baru klaim bebas pandemi virus corona.

GridFame.id - Per tanggal 8 Juni 2020, Selandia Baru diketahui tak lagi memiliki kasus aktif atas virus corona atau Covid-19 untuk kali pertamanya sejak 28 Februari lalu.

Pasalnya seperti laporan terakhir pada akhir Mei kemarin, negara Kiwi ini tercatat nihil kasus corona selama 17 hari hingga Senin (8/6/2020).

Diketahui, Selandia Baru memiliki total 1.154 kasus yang dikonfirmasi (gabungan total dari kasus yang dikonfirmasi dan yang terduga adalah 1.504) dan 22 orang telah meninggal.

Baca Juga: Jadi Tempat yang Berisiko Tinggi Penyebaran Corona, Sektor Ini Diputuskan Paling Terakhir Dibuka dari Penerapan PSBB

Keberhasilan dari Selandia Baru ini tak instan, negara tersebut menghabiskan waktu berbulan lamanya demi memperluas kapasitas untuk upaya meredam virus corona.

Kini, Selandia Baru tetap berjaga-jaga dengan adanya pandemi terutama dalam periode pasca-eliminasi yang membutuhkan 'proaktif maksimum'.

Hal itu karena lokasi seperti bandara, pelabuhan laut, dan fasilitas karantina masih berpotensi menjadi tempat penularan dari luar negeri yakni dengan adanya jumlah pendatang.

Dilansir dari The Guardian, berikut lima kunci sukses yang diterapkan pemerintah Selandia Baru demi menekan kasus tetap berada di angka nol, di antaranya.

1. Efektivitas pelacakan kontak dengan sistem digital kian ditingkatkan

Sistem nasional dengan penelusuran kontak tetap menjadi bagian langkah yang penting untuk mengendalikan wabah ini.

Meskipun dengan perlindungan privasi yang sesuai, namun dari penggunaan alat digital baru ini akan menunjukkan potensi yang signifikan.

Maka supaya efektif, solusi digital tersebut harus mendukung penelusuran kontak dengan sangat cepat.

Diketahui, Selandia Baru dinilai memiliki kapasitas yang cukup baik untuk melakukan langkah ini.

Baca Juga: Seolah Tunjukkan Firasatnya Jadi Nyata, Wirang Birawa Kembali Bagikan Kabar Buruk Soal Negeri Ini

2. Tetap mewajibkan penggunaan masker

Walau rutinitas kembali normal, pemerintah Selandia Baru masih serius mempertimbangkan wajibnya memakai masker.

Hal itu sesuai dengan arahan dari WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia yang telah memperbaharui pedomannya.

Aturan yang dibuat yakni merekomendasikan setiap orang wajib menggunakan masker wajah kain di tempat umum, atau di mana tempat yang dirasa risiko terjadi penularan.

Pasalnya dalam pengaturan khusus di Selandia Baru, dengan membangun budaya terbiasa memakai masker akan memberikan pencegahan secara dini dan bermanfaat untuk ke depannya.

3. Punya komitmen dalam perubahan transformasional demi menghindari ancaman utama global

Coronavirus memang memiliki dampak buruk pada kesehatan dan sosial secara global.

Bahkan, bila pandemi ini dikendalikan dengan vaksin atau antivirus maka ancaman kesehatan utama lainnya tetap ada.

Termasuk perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati dan ancaman eksistensial (misalnya, pandemi yang muncul dari perkembangan dalam biologi sintetik).

Diketahui, kebijakan dari lockdown sendiri justru memberikan peluang untuk transformasi dari adanya ekonomi berkelanjutan yang mengarah pada tujuan kesehatan, lingkungan, dan sosial yang lebih luas.

Baca Juga: Warga Panik Berhamburan Keluar Rumah di Tengah Pandemi, Selamatkan Diri Saat Gempa Berkekuatan 6,0 Melanda Buru Selatan

4. Penerapan pendekatan berbasis sains untuk manajemen perbatasan

Karena pembukaan perbatasan pasca pandemi ini butuh pendekatan yang teliti, maka pembukaan ini cakup dua proses yang sangat berbeda.

Misalnya yakni dengan perluasan kategori orang yang saat ini diizinkan memasuki Selandia Baru di luar penduduk, keluarga dan sekelompok kecil lainnya. Maka, biasanya mereka wajib dikarantina selama 14 hari.

Selain itu, potensi lebih luas lainnya yakni masuk wilayah bebas karantina. Tujuan itu dirasa paling aman dari negara-negara yang memenuhi target eliminasi serupa.

Proses ini dapat dimulai dari negara-negara Kepulauan Pasifik yang bebas Covid-19, terutama wilayah Samoa dan Tonga.

5. Membentuk badan kesehatan publik nasional

Tinjauan dari langkah ini yakni menginformasikan peningkatan kapasitas kesehatan masyarakat Selandia Baru sendiri.

Tujuan membentuk badan kesehatan yakni untuk mengelola respons pandemi yang tengah berlangsung.

Selain itu, untuk mempersiapkan negara menghadapi ancaman kesehatan serius lainnya.

Baca Juga: Kehidupan Baru Normal, Tiba-tiba BIN Sebut Kasus Covid-19 Masih Akan Meningkat Gegara Hal Ini: 'Ini yang Mengkhawatirkan'

Dedikasi utama dari pembentukan badan nasional ini sendiri untuk memimpin dalam pengendalian dan pencegahan adanya penyakit.

Badan kesehatan publik nasional juga dapat membantu dalam penanganan lebih awal apabila ada lockdown dan tindakan dalam menanggapi ancaman penyakit menular yang muncul.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul PERNAH Didera Corona, Ini 5 Rahasia Selandia Baru Kini Nol Covid-19, Pelajaran Penting Indonesia