Hingga sekarang saja, Tukul menceritakan pada anak-anaknya bahwa dirinya masih perlu belajar membuat lawakan yang lebih baik.
"Ayah harus bisa belajar lagi, lebih banyak kemampuan verbal selain fisik," pungkas Tukul.
Suami mendiang Susi Similikiti ini menyebut bahwa dirinya tak mau hanya menjual wajah dan tingkah saja.
"Ayah kan dulu dianggapnya pelawak daerah, pelawak yang bisanya cuma jual muka, jual gerakan, jual kelucuan, jual pola tingkah," tandasnya.
Atas konsistensi lawakan Tukul yang cerdas, pria ini pun kini memperoleh pundi-pundi rupiah yang tak sedikit.
Walau tak mengenyam pendidikan sarjana, Tukul bersyukur karena hasil melawaknya bisa melebihi insinyur.
"Tapi Ayah malah senang yang verbal yang cerdas, yang pintar, terus dapat uangnya melebihi insinyur-insinyur yang lain," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cita-cita Kandas, Tukul Bersyukur Jadi Pelawak dengan Gaji Melebihi Insinyur"