GridFame.id - Kabar mengejutkan datang dari Gedung Sate, Bandung.
Diberitakan 40 pegawai yang bekerja di Gedung Sate terbukti positif virus Corona atau Covid-19.
Padahal selama ini Gedung Sate sudah menerapkan protokol kesehatan.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, mengatakan Gedung Sate selama pemberlakuan Adaptasi Kebiasaan Baru aksesnya terbuka bagi semua orang berkepentingan, walau tetap ketat melaksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Banyak yang studi banding ke sini. Jadi kami belum tahu, masih mencari tahu, sumber penularannya dari eksternal atau internal. Secara struktur tempat tinggal, mereka tinggal di Kabupaten Bandung, Kota Bandung, dan beberapa daerah lainnya, Kota Cimahi juga," katanya.
Selama ini, kata Setiawan, pemberlakuan peraturan Adaptasi Kebiasaan Baru di Gedung Sate tetap dilaksanakan.
Dari mulai hanya boleh diisi 50 persen pekerjanya, sampai menyiapkan pemindai suhu tubuh dan alat cuci tangan dan pembatasan lainnya.
"Kami harus ambil hikmahnya. Instansi pemerintah yang tertata, hanya boleh diisi 50 persennya saja, yang menyediakan disinfektan, dan alat pencuci tangan, masih juga kita dalam tanda kutip, kecolongan," katanya.
Setiawan mengatakan hal ini menandakan protokol kesehatan harus dilakukan lebih ketat dan tetap disiplin dilaksanakan di mana pun.
Setiawan mengingatkan Gedung Sate adalah sebuah kantor yang setiap hari pekerjanya pulang-pergi ke rumah atau tempat lainnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan melakukan pengetesan kepada sekitar 800 orang kontak erat 40 pegawai Gedung Sate yang dinyatakan positif Covid-19.
Semua kontak erat ini telah menjalani isolasi mandiri sesuai protokol kesehatan sampai pengetesan tersebut.
Setiawan mengatakan para pegawai yang positif Covid-19 ini telah dilacak kontak eratnya, yakni orang terdekatnya yang berhubungan dekat selama seminggu terakhir.
Mulai dari lingkungan pekerjaan sampai rumahnya.
"Semua (40 kasus) ini hasil pengetesan PCR di Gedung Sate. By name by address semua ada datanya. Kita teliti satu-satu yang terkonfirmasi ini, satu minggu terakhir ketemu siapa dan di mana saja. Kalau tracing 1 orangnya 20 orang kontak dekat, berarti akan ada 800 orang yang harus diuji," katanya.
Setiawan mengatakan berbagai kemungkinan dapat menjadi sebab tertularnya 40 orang pegawainya tersebut.
Baca Juga: Waspada! Ternyata Hal Ini yang Buat Kasus Covid-19 di Jakarta Kembali Melonjak
Hal ini disebabkan Gedung Sate bukanlah sebuah intitusi berasrama layaknya klaster penularan Covid-19 terdahulu di Jawa Barat.
Semua kontak erat pegawai yang terkonfirmasi positif ini, katanya, telah melakukan isolasi mandiri sesuai protokol kesehatan, sampai pengetesan dan hasilnya keluar.
"Gedung Sate bukan kantor tertutup seperti Secapa. Di antara rumah dan Gedung Sate, sangat possible kontak di sana. Kita upayakan fasilitasi pemprov untuk pengetesan kontak eratnya, dilakukan pengetesan PCR di Lebkesda," katanya.
Setiawan mengatakan temuan 40 kasus positif di Gedung Sate ini belum bisa dipastikan sebagai sebuah klaster karena belum menemukan rantai penularan yang utuh di antara 40 orang tersebut.
Bisa saja, katanya, mereka tertular dari sumber yang berbeda-beda dengan waktu yang berbeda juga.
"Hemat kami, hal ini belum dapat dipastikan klaster perkantoran. Gedung Sate ini terbuka aksesnya. Ini tersebar di beberapa biro, yang punya kontak bervariasi. Belum dapat dipastikan klaster karena belum lihat pola penularan seragam," ujarnya.
Setiawan menuturkan setiap pekerjanya yang terkonfirmasi positif ini seharusnya tercatat sebagai kasus di setiap kota atau kabupaten tempat tinggalnya.
Penanganan pun dapat dilakukan juga bersama pemerintah kabupaten dan kota setempat.
"Pertama, kami langsung lakukan demografi, di mana tinggalnya. Mereka sudah bisa diiidentifikasi, mereka tinggal di mana, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan kota lainnya. Artinya data mereka masuk kota kabupaten tersebut," ujarnya.
"Sudah tiga hari ini Work From Home. Disinfeksi dilakukan di seluruh ruangan di Gedung Sate, terutama yang kami tahu positifnya kerja di ruangan mana, kami desinfektasi. Yang dispesialkan juga adalah pengetesan terhadap yang seruangan," katanya.
Setiawan mengatakan 40 pegawai yang dinyatakan positif ini diketahui dari hasil tes swab massal kepada 1.620 pekerja Gedung Sate yang dilaksanakan pada 26-28 Juli 2020.
"Total yang melakukan pengetesan selama tiga hari adalah 1.260-an orang. Kalau lihat kontak tracing yang dilakukan, bukan hanya PNS. Kalau kerja di ruangan, close-nya seruangan. Kami juga lakukan tracing, tanyakan kalau pulang dengan apa dan dengan siapa tinggal, akan terus kami kejar," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Gedung Sate Sudah Terapkan Protokol Ketat, Masih Saja Kecolongan