Oudejans, Pastor tersebut menasihatinya bahwa guru sudah banyak namun wartawan tidak. Saat itulah yang menjadikan titik balik Jakob untuk fokus menggeluti dunia jurnalistik. Setelah itu, ia bersama dengan sahabatnya, PK Ojong, mendirikan sebuah majalah bernama Intisari. Majalah Intisari yang didirikan oleh Jakob Oetama dan PK Ojong Bersama J. Adisubrata dan Irawati SH pertama kali terbit pada 17 Agustus 1963.
Baca Juga: Duka Melanda Keluarga Presiden RI, Ibunda Jokowi Meninggal Dunia Intisari ini lah yang menjadi awal dibentuknya Kompas Gramedia yang tetap berdiri hingga sekarang. Nama Kompas sendiri merupakan pemberian dari Presiden Soekarno yang berarti penunjuk arah. Jakob juga aktif dalam berbagai organisasi dalam maupun luar negeri. Beliau pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Anggota DPR Utusan Golongan Pers, Pendiri dan Anggota Dewan Kantor Berita Nasional Indonesia, Anggota Dewan Penasehat PWI, Anggota Dewan Federation Internationale Des Editeurs De Journax (FIEJ), Anggota Asosiasi Internasional Alumni Pusat Timur Barat Honolulu, Hawai.
Artikel Ini Telah Tayang di Grid.ID dengan Judul "Sempat Hadapi Konflik Batin Demi Capai Cita-cita, Perjalanan Karier Mendiang Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama Kini Jadi Inspirasi!"