GridFame.id - Berita jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ-182 pada Sabtu (9/1/2021) cukup mengejutkan banyak orang.
Pesawat Sriwijaya Air tipe B737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC hilang kontak di ketinggian sekitar 11.000-13.000 kaki.
Penerbangan Sriwijaya Air SJ-182 hilang kontak sesaat setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten.
Pesawat Sriwijaya SJ182 hilang kontak pada pukul 14.40 WIB.
Lokasi jatuhnya pesawat ini pun telah ditemukan di sekitar Perairan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Hingga kini Tim SAR pun masih terus melakukan pencarian.
Kabar jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di Perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021), bagaikan petir di siang bolong bagi Yusri Lasnita (48).
Betapa tidak, lima orang keluarganya adalah penumpang pesawat dengan rute Jakarta-Pontianak bernomor penerbangan SJ 182 tersebut.
Dengan tubuh lemas, Yusri Lanita (48) harus dibopong oleh seorang anggota polisi dan keluarganya menuju ke ruang Disaster Victim Identification (DVI) di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Sumatera Selatan, Senin (11/1/2021).
Adapun kelima orang keluarga Yusri yang menjadi penumpang pesawat tersebut adalah, Indah Halimah Putri (26) yang merupakan putri kandungnya.
Kemudian, Rizki Wahyudi (27 ) menantu dan Arkana Nadhif (7 bulan) cucu.
Kemudian besannya bernama Rosi Wahyuni, dan keponakan dari Rizki bernama Nabila Anjani.
Kedatangan Yusri dan keluarganya untuk menjalani pengambilan sampel DNA.
Walaupun terlihat lemas, Yusri masih bisa mengikuti instruksi dari petugas DVI untuk mengambil sampel DNA.
Baca Juga: Billy Syahputra Nekat Tantang Tinju Mantan Amanda Manopo Gegara Hal Ini: 'Maksud Lo Apa'
Menyerahkan Sampel DNA
Hasil tes DNA itu sangat penting untuk mengindentifikasi seluruh keluarga Yusri yang menjadi penumpang pesawat Sriwijaya Air.
Dari seluruh rangkaian tes DNA itu, Yusri berharap agar segera mendapatkan titik terang untuk mengetahui kabar seluruh anggota keluarganya tersebut.
"Kami berharap segera ditemukan termasuk anak saya," kata Yusri usai menjalani proses pengambilan DNA di RS Bhayangkara Palembang, Senin.
Yusri mengatakan, ia dan keluarga telah menerima kenyataan bahwa pesawat Sriwijaya Air tersebut mengalami kecelakaan. Ia berharap seluruh korban dapat segera ditemukan dalam kondisi apapun.
"Kalau ketemu, rencana akan kita bawa ke sini (Ogan Ilir) untuk dimakamkan di sini kelimanya," ujar Yusri.
Di sisi lain, Yusri pun memberikan dukungan kepada seluruh keluarga korban penumpang pesawat Sriwijaya Air agar tetap sabar atas peristiwa tersebut, sambil menantikan kabar proses evakuasi yang saat ini masih berlangsung.
"Bagi keluarga yang ditinggalkan untuk tetap semangat. Kami tetap menerima kenyataan ini," kata Yusri dengan suara terbata-bata.
Setelah menjalani tes DNA, Yusri pun berencana untuk menyusul suami dan anaknya yang saat ini telah lebih dulu ke Jakarta untuk menunggu hasil evakuasi terhadap para korban pesawat Sriwijaya Air.
"Jika sehat, saya akan berangkat ke sana (Jakarta)," ucap dia.
Kepala Urusan DVI RS Bhayangkara Palembang Andry menambahkan, kondisi kesehatan Yusri saat ini masih labil, karena mengalami syok berat atas peristiwa tersebut.
Namun, petugas dari psikologis forensik tetap melakukan pendampingan sejak kemarin hingga akhirnya dilakukan pengambilan sampel DNA.
"Kondisi ibu Yusri lebih baik hari ini dibanding kemarin, sehingga bisa mengikuti rangkaian tes DNA sampai selesai," kata Andry.
Menurut Andry, pengambilan sampel berupa darah basah dan darah kering.
Sedangkan ante-mortem data pendukung seperti baju yang digunakan terakhir, jam tangan serta ciri khusus.
"Seluruh hasil analisis ini nantinya dikirimkan ke Mabes, perkiraan baru dua pekan ada hasilnya," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul " Anak,Cucu hingga Besan Jadi Penumpang Sriwijaya Air, Ini Harapan Yusri"