Meski sebenarnya bila dilihat dengan kaca mata medis antara meriang dan kerokan tidak ada tautan.
Namun faktanya masih banyak dilakukan, menurut dokter ahli penyakit dalam Djoko Santoso, dr., Sp.PD, K-GH, Ph.D, seperti dilansir dari laman Fakultas Kedokteran Universitas Ailangga pada artikel 'Kerokan Boleh, Asal…' (28/2/2011), disebutkan sebenarnya teknik kerokkan sama halnya dengan memijat, yaitu menekan bagian tubuh yang sakit untuk memperlancar peredaran darah.
Perbedaanya hanya terletak pada alat yang digunakan, kalau memijat menggunakan tangan, sedangkan kerokan memanfaatkan uang logam atau benda lain, semisal sendok bahkan ada juga yang menggunakan bawang.
Pada kondisi tertentu, papar Djoko lebih lanjut, ketika terjadi ketidakseimbangan sistem di dalam tubuh, maka secara otomatis tubuh akan 'berteriak' dengan caranya yang khas, seperti menunjukkan reaksi capek, pegal, maupun kelelahan.
Kondisi tersebut terjadi karena sirkulasi darah yang membawa nutrisi, vitamin, dan suplay oksigen tidak tersalurkan dengan baik.