GridFame.id - Bagi sebagian masyarakat Indonesia, kerupuk menjadi pendamping makan terbaik.
Apapun makanannya, kerupuk selalu ada sebagai teman makan.
Berbagai jenis kerupuk dikenal dan diperjual belikan dengan bebas di masyarakat.
Mulai dari kerupuk mentah hingga yang sudah matang pun sudah tersedia dan bisa dipilih.
Bukan itu saja, kerupuk juga bisa jadi cemilan favorit saat beraktifitas atau di waktu senggang.
Bagi Anda yang suka makan kerupuk, sebaiknya Anda perlu tahu beberapa fakta soal kerupuk
Karena selain enak dan renyah, kerupuk memiliki dampak yang buruk untuk kesehatan.
Apa saja itu?
Baca Juga: Bahaya Jika Dikonsumsi Berlebihan, Ini Cara Meredam Keinginan Makan Junk Food
Anda tentu kerap membeli gado-gado dengan kerupuk merah bukan?
Tak hanya itu, campuran sayuran serta sambel kacang, dipadukan dnegan kerupuk merah yang gurih, membuat hidangan satu ini pasti menggoyang lidah Anda.
Namun siapa sangka di balik kenikmatan makan gado-gadi dengan kerupuk merah, diam-diam makanan krispi ini rupanya bisa membahayakan nyawa Anda.
Pasalnya, kerupuk merah yang Anda makan atau bahkan digoreng di rumah bisa jadi menggunakan bahan kimia berbahaya, yang bisa membahayakan nyawa.
Bagaimana ciri-cirinya? simak ulasannya.
Ciri-ciri Kerupuk Merah berbahaya
Orang Indonesia tentu identik dengan makan kerupuk sambil menikmati hidangan.
Olahan satu ini bisa membangkitkan selera makan Anda.
Kerupuk di Indonesia memiliki beragam jenis dan warna, salah satunya kerupuk merah.
Kerupuk satu ini biasanya dihidangkan sebegai pelengkap makan gado-gado ataupun makanan nusantara lain.
Rasanya yang gurih serta warna merah yang khas membuat kudapan satu ini jadi idola banyak orang.
Namun dibalik kenikmatannya rupanya beredar juga krupuk merah dengan bahan kimia berbahaya.
Kepala Bidang Pengawasan Obat dan Makanan, Dinas Kesehatan Kota Depok May Haryanti menjelaskan cara mudah untuk mengetahui kerupuk merah yang mengandung dan rhodamin B.
Kerupuk merah yang mengandung zat pewarna berbahaya, katanya warnanya juga cerah mengkilap dan lebih mencolok.
Yang paling jelas, terkadang warna terlihat tidak rata dan ada gumpalan warna pada produk.
"Bila dikonsumsi rasanya sedikit lebih pahit. Lalu biasanya produk pangan yang mengandung zat ini tidak mencantumkan kode, label, merek, atau identitas lengkap lainnya," papar May dikutip dari Wartakota.live.
Dari temuan itu, disinyalir masih ada peredaran kerupuk merah mengandung pewarna tekstil atau rhodamin B dijual di pasar tradisional lainnya di Depok.
Kalori yang Terkandung dalam Kerupuk
Selain adanya temuan mengandung bahan kimia berbahaya, jumlah kalori krupuk rupanya juga mengkhawatirkan, apalgi jika dikonsumsi secara berlebihan.
Dikutip dari Kompas.com, kandungan dan kalori kerupuk menurut Ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum. menjelaskan, kalori makanan "ringan" seperti kerupuk dan keripik tidak bisa dipandang sebelah mata.
Pasalnya, di balik renyahnya tiga buah kerupuk kaleng atau kerupuk mi berukuran sedang, bisa mengandung 476 kalori (kkal).
Padahal, kebutuhan kalori orang dewasa (dengan kondisi kesehatan normal) di Indonesia rata-rata 2.000 kkal per hari.
Saat Anda makan tiga buah kerupuk kaleng ukurang sedang, kalorinya bisa menyalip satu potong cheese cake yang mengandung 319 kkal.
Kalori tiga buah kerupuk kaleng juga lebih banyak ketimbang cheese burger yang mengandung 380 kkal, atau mi instan goreng yang mengandung 380 kkal.
Efek Terlalu Banyak Makan Kerupuk
Melansir laman doktersehat.com, kita akan bagikan 5 penyakit yang bisa disebabkan oleh konsumsi kerupuk berlebih.
Kerupuk harus diolah dengan cara digoreng di dalam minyak.
Karena alasan inilah kita terkadang masih bisa menemukan kandungan minyak pada permukaan kerupuk.
Hal ini membuat kerupuk kaya akan kandungan kalori dan lemak yang jika dikonsumsi secara berlebihan tentu akan bisa memicu kegemukan.
2. Tekanan darah tinggi
Selain minyak, kandungan lain yang sangat tinggi pada kerupuk adalah natrium.
Banyaknya taburan garam dan berbagai bumbu penyedap inilah yang bisa membuat kerupuk memiliki rasa lebih gurih.
Mengkonsumsinya dengan berlebihan tentu akan membuat kita lebih beresiko terkena masalah tekanan darah tinggi.
Baca Juga: Bahaya Olahraga Bisa Kena Serangan Jantung! 6 Tanda Ini Jadi Pemicunya
3. Menyebabkan gagal ginjal
Banyaknya kandungan berbahaya pada kerupuk akan membuat ginjal bekerja dengan terlalu keras.
Jika kita kerap mengkonsumsinya, maka resiko terkena gagal ginjal juga meningkat.
4. Kanker
Jika kita mengkonsumsi kerupuk berwarna, bisa jadi kerupuk berwarna tersebut ternyata memiliki kandungan zat pewarna berbahaya yang bersifat karsinogen atau memicu kanker.
5. Kerusakan otak
Kerupuk yang berwarna kaya akan bahan kimia yang bisa memicu kerusakan otak dan juga pusat koordinasi tubuh.
Nah, untuk menghindarinya ada baiknya jika kita menghindari konsumsi kerupuk berlebih.
Selain itu, cobalah memilih kerupuk yang tak berwarna untuk menghindari penggunaan bahan kimia buatan.
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di Sajian Sedap dengan Judul "STOP! Jangan Goreng Kerupuk Merah dengan Ciri-ciri Ini, Nyawa Keluarga di Rumah Bisa Jadi Taruhannya"