Tekanan mental tersebut bisa saja disebabkan karena kecemasan atas terpapar Covid-19, tekanan pekerjaan hingga tekanan ekonomi.
"Gangguan atau tekanan psikologis itu diakibatkan oleh situasi pandemi. Kita semua dalam tana petik terpenjara. Pekerjaan juga tidak segampang biasanya. Situasi semacam itu akan muncul tekanan pada perasaan kita. Sayang beribu sayang, ada orang yang mencoba mendongkrak perasaannya dengan cara yang salah," ujar Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri, dikutip dari Kompas TV, Sabtu (10/7/2021).
Sehingga, ada seseorang yang mencoba mengatasi tekanan tersebut dengan cara yang salah yaitu melalui sabu-sabu misalnya.
Narkoba, kata Reza, khususnya sabu-sabu bisa menimbulkan efek "kegembiraan" bagi penggunanya.
"Efek sabu-sabu bagi penggunanya adalah muncul kegembiraan, perasaan penuh semangat, seolah-olah akan bisa bekerja nontsop tanpa istirahat. Dan serba tanda petik positif," katanya.
Meski begitu, apapun alasan Nia dan Ardi menggunakan sabu, menurut Reza adalah tindakan yang salah.
Hal itu tetap tidak dibenarkan.