Find Us On Social Media :

Berhasil Sabet Medali Emas di Olimpiade Tokyo 2020 Bareng Greysia Polli, Terkuak Masa Lalu Pahit Apriyani Rahayu Si Gadis Asal Konawe: Bikin Raket Pake Benang Pancing..

Greysia Polii dan Apriyani Rahayu menggigit medali emas seusai menang atas pasangan China dalam final bulu tangkis ganda putri Olimpiade Tokyo 2020.

Apriyani Rahayu merupakan gadis kelahiran 29 April 1998 di Kabupaten Konawe, salah satu daerah di Sulawesi Tenggara.

Tumbuh dari keluarga sederhana, tak mudah bagi Apriyani untuk meraih mimpinya menjadi atlet bulu tangkis.

Dilansir dari Tribunnews.com, Apriyani bahkan tak banyak tahu tentang dunia bulu tangkis yang kini membesarkan namanya.

Hal itu ia ceritakan dalam live Instagram Badminton Indonesia yang dipandu oleh staf PBSI, Widya Amelia, Sabtu (25/7/2020).

“Awalnya saya itu dari hobi. Tidak melihat siapa-siapa. Tahu Susy Susanti Cuma nama aja tapi tidak pernah lihat dia mainnya seperti apa,” cerita Apriyani seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Baca Juga: Link Nonton Live Streaming Indosiar dan TVRI Semifinal Badminton Ginting vs Chen Long Olimpiade Tokyo 2020

Kondisi keuangan yang serba pas-pasan membuat Apri pun hanya bisa melampiaskan hobinya dengan alat seadanya.

"Terus awal itu ayah belum bisa beliin raket, jadi dia bikin dari kayu. Benar-benar dari kayu belum pakai senar. Dia kreatif banget, habis itu ada raket bekas terus talinya pakai benang pancing,” kata Apri.

“Dulu masih kecil, sampai kok ancur masih dipakai saja, disimpan buat main besok. Waktu itu kecil ada raket Astec warna biru, setiap putus senarnya saya rajut ulang lagi," sambungnya.

"Setiap tidur saya peluk tuh raket. Tidak pernah bermimpi untuk jadi pemain, itu sebelum masuk klub ya,” tambahnya.

"Pas tidur kenapa bawa tuh raket terus, tidak tahu tuh kenapa. Pas waktu masuk klub baru dan mulai pengen banget bisa jadi pebulutangkis, baru ada mimpi. Sampai sekolah juga saya lupain jadi fokus ke bulutangkis,” kenang Apriyani.