Shanti menuturkan jika selama belajar dari rumah, anak kekurangan interaksi dengan teman dan guru, sehingga tak jarang anak merasa kurang mendapat dukungan atau mengalami kesulitan dalam melatih keterampilan sosialnya.
Perasaan terisolasi, kerinduan pada sekolah-guru-teman, tantangan belajar di rumah, dan berbagai perubahan dan ketidakpastian, lebih lanjut bisa berisiko mengganggu kesejahteraan mental anak.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Children's Hospital of Chicago.
Dikutip dari KOMPAS.com, penelitian tersebut menunjukkan jika sebagian besar merasa stres, cemas, marah, atau gelisah akibat metode pembelajaran online.
Namun, Menurut Shanti, ditengah situasi pandemi seperti sekarang, pertanyaannya bukan lagi seputar efektif atau tidaknya sekolah online tapi lebih baik berfokus pada cara memberikan pengalaman belajar yang bermakna untuk anak dalam kondisi ini.
Menurutnya, sistem pembelajaran lewat daring ini tidaklah sepenuhnya buruk.
Artikel ini telah tayang di parapuan.co dengan judul 'Ini Dampak Sekolah Online pada Tumbuh Kembang Anak Menurut Psikolog'