GridFame.id- Seperti yang dikabarkan, bahwa Inggris segera akan meluncurkan sebuah tes Covid-19 berbasis air liur.
Melansir dari Daily Mail, tes ini diberi nama KnowNow. mengambil sampel permukaan sel manusia untuk mengidentifikasi virus dan hanya mengenali Covid-19 menular atau aktif.
Tes KnowNow Covid-19 mengklaim tidak seperti tes aliran lateral (FLD) lainnya karena mencari protein lonjakan pada permukaan virus dan mendeteksi virus dengan meniru sifat-sifat sel manusia, 'menipu' virus agar bereaksi dengannya, dan dengan demikian menampilkan ukuran infektivitas.
Tes ini disebut lebih akurat dan dirancang meniru pengalaman menyikat gigi, tanpa perlu menempelkan swab ke hidung dan menggesek bagian belakang tenggorokan.
"KnowNow memungkinkan pengujian untuk menjaga orang tetap aman, sambil meminimalkan gangguan, meningkatkan kepercayaan dan menjaga masyarakat dan ekonomi tetap terbuka," ujar juru bicara KnowNow
Meski sudah terdaftar di Inggris dan menjalani uji klinis di Uni Eropa, Amerika Serikat belum mempertimbangkan tes tersebut.
Cara pakai tes Covid-19 berbasis air liur
Nantinya bagi yang ingin memeriksa kondisi tubuh terkait infeksi virus corona dapat mengunjungi beberapa fasilitas kesehatan yang sudah mendukung tes Covid-19 berbasis air liur.
Cara bekerjanya yakni dengan mengumpulkan air liur dari bagian dalam pipi dan air liur yang terkumpul di bawah lidah.
Air liur dari swab kemudian dicampur dengan 'buffer ekstraksi' dalam tabung dan tetes larutan yang dihasilkan dilepaskan ke perangkat aliran lateral.
Penjelasan ahli terkait tes Covid-19 berbasis air liur
Dokter Spencer Kroll, FNLA, spesialis penyakit dalam di New Jersey menoba menjelaskan terkait hal tersebut.
Melansir dari Healthline (7/10/2021), tes air liur dianggap lebih rawan sehingga dapat mendekteksi virus per mikroliter air liur.
“Tes air liur sangat sensitif dan dapat mendeteksi virus serta salinan per mikroliter air liur,” ujarnya.
Baca Juga: Waspada! Kemenkes Himbau Masyarakat Umum Untuk Laporkan Pihak yang Tawarkan Vaksin Dosis Ketiga
Penelitian yang sempat dipublikasikan dalam jurnal kedokteran bergengsi JAMA Internal Medicine juga mengatakan bahwa pengujian berbasis air liur ini dapat menunjukkan akurasi dalam mendeteksi virus corona sebesar 83 persen.
Hal tersebut didapatkan dari data 16 studi yang telah melibatnya setidaknya 5.900 partisipan .
Terpisah, dalam penelitian yang diterbitkan dalam JMDJurnal para ilmuwan di Memorial Sloan Kettering Cancer mencoba mengamati akurasi sampel air liur yang dikumpulkannya sendiri.
Studi ini melibatkan 285 karyawan yang di mana masing-masing akan memberikan sampel.
Partisipan tersebut dibagi menjadi 2 kelompok, di mana ada yang menjalani swab nasofaring (hidung atau air liur) sedangkan yang lain menggunakan swab orofaringeal (mulut dan air liur).
Di mana hasilnya swab melalui hidung dan air liur memiliki hasil keakuratan 97.7 persen dibanding dengan swab melalui mulut yakni hanya sebesar 93 persen.
***