Terapi chiropractic diklaim dapat membantu mengatasi nyeri pada otot dan persendian. Misalnya, masalah nyeri punggung, sakit leher dan bahu, sakit siku, hingga nyeri akibat osteoartritis.
Sayangnya, beberapa orang mungkin saja mengalami efek risiko chiropractic, seperti merasa lelah, nyeri pada daerah tubuh tertentu, atau sakit kepala.
Namun, umumnya risiko chiropractic tersebut akan hilang dalam beberapa hitungan jam atau hari.
Meskipun jarang terjadi, chiropractic bisa saja berisiko menyebabkan stroke, terjepitnya saraf, atau masalah pada lempengan tulang (herniated disk).
Maka itu, jika kita ingin terapi chiropractic pastikan bahwa terapisnya sudah memiliki sertifikasi profesional. Pastikan juga kondisi tubuh kita boleh mengikuti terapi.
Pasalnya, tidak semua orang boleh melakukan terapi chiropractic ini, lho.