Find Us On Social Media :

Tak Selalu Tentang Ghaib, Rasakan Bisikan di Telinga Hingga Alami Kegelisahan Bisa Jadi Tanda Penyakit Ini Bersarang di Tubuh! Begini Penjelasannya

Merasakan ada bisikan-bisikan yang didengar secara tiba-tiba bukan selalu karena hal mistis

 

GridFame.id- Jangan berpikiran negatif dulu, rasakan bisikan ghaib hingga alami kegelisahan bisa jadi tanda adanya penyakit ini bersarang di tubuh Anda.

Apakah Anda sering mendengar sesuatu? Bahkan merasakan ada yang berbisik di telingamu?

Mungkin bagi sebagian orang hal tersebut akan dikaitkan hal mistis bahkan terkesan mengerikan.

Namun tahukah Anda kejadian semacam ini bisa jadi tanda penyakit yang ada dalam diri seseorang tersebut.

Jadi tidak selalu berhubungan dengan masalah mistis, namun hal ini bisa dijelaskan secara medis.

Maka dari itu simak pembahasan artikel ini hingga selesai untuk mengetahui kebenarannya.

Baca Juga: Bukan Jorok! Faktanya Tidur Tanpa Busana Justru Mendatangkan Banyak Keuntungan, Salah Satunya Bisa Turunkan Berat Badan!

Halusinasi hingga kecemasan tanda penyakit

Kondisi seperti ini ternyata berhubungan dengan kesehatan mental yang disebut dengan Skizofrenia.

Apasih sebenarnya skizofrenia?

Melansir dari laman Healthista, Badan Kesehatan Mental Rethink menjelaskan bahwa Skizofrenia sebagai penyakit yanh berdampak pada cara berpikir.

Skizofrenia bisa diartikan sebagai penyakit gangguan jiwa berat berupa hilangnya kontak dengan kenyataan sehinga penderita sulit membedakan hal yang nyata dan tidak.

Fakta selanjutnya, penyakit Skizofrenia sering terjadi di Indonesia loh!

Seorang penderita Skizofrenia bisa mengalami gangguan aktivitas sehari-hari seperti penurunan produktivitas kerja dan prestasi sekolah.

Mengalami halusinasi dan bisikan- bisikan yang dianggap ghaib bagi sebagian orang akan dirasakan para penderita Skizofrenia.

Padahal bisikan yang dirasakan tidaklah nyata dan ini bjsa jadi merupakan halusinasi penderita. Halusinasi ini seperti persepsi melihat, mendengar, ataupun mencium sesuatu yang sebenarnya tidak ada.

Baca Juga: Bukannya Jorok, Tidur Tanpa Celana Dalam Justru Datangkan Banyak Manfaat Bagi Wanita! Ahli Ungkap Alasannya

Pasien dengan kondisi ini seringpula disertai gejala seperti terobsesi dengan kematian, sekarat, atau kekerasan. Lalu, ia juga bisa merasa putus asa dan sering mengucapkan perpisahan yang tidak biasa.

Selain itu, pasien juga sering merasakan delusi, atau kondisi dimana ia memiliki keyakinan yang tidak masuk akal. Misalnya ia memiliki keyakinan bahwa orang lain bisa membaca pikiran mereka, ada yang mengendalikan pikirang mereka, dan orang lain berencana menyakiti mereka.

Banyak informasi yang beredar juga menyebutkan bahwa penderita Skizofrenia memiliki kepribadian ganda yang dapat menyebabkan orang menjadi lebih kasar.

Penderita gejala berat ditandai dengan sulit membedakan alam nyata dan bayangan semata. Ia terjebak dalam fantasinya sendiri dan sering marah atau mengamuk kepada orang sekitar.

Penyakit Skizofrenia di Indonesia

Di Indonesia sendiri beberapa tahun belakangan ramai putra dari pedangdut Elvy Sukaesih yang merusak salah satu warung di Jakarta Timur akibat tidak diberi bungkus rokok oleh pemilik warung.

Kejadian tersebut pun menyebabkan geger dikarenakan anak Elvy hampir mencelakai pemilik warung akibat senjata tajam yang ia bawa.

Setelah dilakukan pengecekan diketahui akhirnya anak Elvy Sukaesih ini memiliki gangguan kejiwaan bernama Skizofrenia.

Jika melihat kondisi semacam ini kita dapat mengetahui begitu mengerikannya penyakit Skizofrenia ini.

Baca Juga: Kerap Dianggap Sepele, Kebiasaan Menahan Haus Menjadi Salah Satu Faktor yang Memicu Penyakit Gagal Ginjal Hingga Berisiko Stroke!

Penyebab Skizofrenia memang belum diketahui secara pasti, namun para ahli menyebut beberapa faktor, seperti genetika, biokimia di otak, serta gangguan organik akibat penggunaan obat-obatan terlarang, bisa memicu penyakit ini.

Mengutip Kompas, dr AA Agung Kusumawardhani, spesialis kesehatan jiwa mengungkapkan penderita skizofrenia memang bisa sembuh, tetapi tidak bisa pulih 100 persen. Dengan kemajuan obat-obatan, kekambuhan bisa dicegah.

"Jika baru terdeteksi dan langsung mendapatkan penanganan atau penyakitnya baru episode satu, disarankan untuk mengonsumsi obat rutin dalam jangka waktu dua tahun hingga gejala tersebut hilang. Namun, jika sudah kambuh berkali-kali atau sudah episode dua, harus terapi obat-obatan dengan kurun waktu lima tahun walaupun gejala sudah mereda," ujarnya.

Sementara itu, orang dengan Skizofrenia (ODS) yang sudah menggunakan kekerasan, baik yang menyerang diri sendiri maupun orang lain, diharuskan mengonsumsi obat-obatan seumur hidup.

Dengan kepatuhan pasien untuk mengonsumsi obat dan juga dukungan keluarga dan lingkungan, harapan bagi pasien skizofrenia untuk hidup normal tetap ada.

"ODS yang sudah pulih tetapi tidak meneruskan konsumsi obat-obatan dan terapi, kemungkinan akan kambuh kembali. Jadi, jalan terbaik untuk recovery ODS adalah dengan terus menjalani pengobatan dan juga terapi pendukung, seperti terapi wicara “ ujar dr Eka Viora, Sp KJ, Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI dalam acara Dignity in Mental Health di Jakarta beberapa tahun yang lalu.

 Baca Juga: Waspada, Bisa Meninggal Mendadak! Simak 5 Penyakit yang Muncul Tanpa Permisi dan Renggut Nyawa Anak Muda Secara Tiba-Tiba