Dia melanjutkan, jumlah masyarakat yang melakukan perjalanan di dalam Jabodetabek diperkirakan 757.000 orang, atau mencapai 33 persen.
Selanjutnya, menuju Jawa Barat 19,5 persen atau 448.000 orang, Jawa Tengah 17,9 persen atau 411.000 orang, DI Yogyakarta 6,7 persen atau sekitar 155.000 orang, dan Jawa Timur 5,2 persen atau 119.000 orang.
Kemudian, moda yang paling banyak dipilih untuk digunakan adalah sepeda motor 28,5 persen (3,1 juta orang).
Berikutnya, pilihan pada mobil pribadi 23,3 persen (2,5 juta orang), bus 13,2 persen (1,4 juta orang), pesawat 9,8 persen (1,1 juta orang), dan kereta api 9,7 persen (1 juta orang).
Upaya pemerintah atasi lonjakan arus saat Nataru
Kendati demikian pemerintah sudah jauh-jauh hari menetapkan beberapa upaya untuk mengatasi lonjakan arus saat Nataru.
Pertama, pelarangan cuti atau libur untuk ASN, TNI, POlri maupun karyawan BUMN. Hal ini diambil untuk meminimalisir pergerakan masyarakat yang tidak mendesak.
Kedua, adanya pengetatan protokol kesehatan pada kegiatan masyaarkat di fasilitas publik.
Ketiga, adanya pengawasan penerapan kebijakan pengendalian sampai ke tingkat komunitas beserta pendisiplinan di lapangan secara langsung.