GridFame.id- Tolong hindari tanggal ini ketika bepergian saat perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 .
Pasalnya puncak arus dan volume kendaraan diprediksi akan meningkat tajam pada tanggal-tanggal tersebut.
Maka lebih baik memilih tanggal lain untuk menghindari antre panjang yang akan memicu kemacetan.
Sebagian besar masyarakat Indonesia sebentar lagi akan menyabut perayaan Natal dan Tahun Baru.
Untuk itu seperti biasa meski baru akan dilaksanakan dalam beberapa hari namun terlihat banyak masyarakat yang sudah melakukan perjalanan sejak jauh-jauh hari.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Jalan dan Perkeretaapian Balitbang Perhubungan, memperikirakan arus kepadatan ini akan terpecah menjadi 2 momen.
Hindari tanggal rawan peningkatan volume kendaraan saat Nataru
Selama periode Natal dan Tahun Baru, aktivitas serta mobilitas masyarakat berpotensi meningkat baik untuk kegiaan hari raya keagamanaan, keluargam maupun wisata.
Prediksi melonjaknya arus dan volume kendaraan pada liburan Natal yakni 24 desember sebesar 7.8 persen dan juga 25 Desember sebesar 7.2 persen.
Semantara puncak pergi pada liburan tahun baru akan jatuh pada Jumat 31 Desember 2021 sebesar 8.6 persen.
“Perlu diperhatikan masyarakat yang akan melakukan perjalanan sebelum tanggal H-7 dan setelah Senin 3 Januari 2022,” ucap Djoko Setijowarno, Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) dalam keterangan resminya.
“Puncak pulang masyarakat pada liburan Natal dan Tahun Baru adalah pada hari Minggu 2 Januari 2022. Perlu diperhatikan masyarkat yang akan pulang setelah Senin 3 Januari 2022,” kata dia.
Baca Juga: Mohon Diperhatikan Berikut Syarat Mudik Terbaru Saat Nataru Mulai dari Mobil Pribadi hingga Bus AKAP
Dia melanjutkan, jumlah masyarakat yang melakukan perjalanan di dalam Jabodetabek diperkirakan 757.000 orang, atau mencapai 33 persen.
Selanjutnya, menuju Jawa Barat 19,5 persen atau 448.000 orang, Jawa Tengah 17,9 persen atau 411.000 orang, DI Yogyakarta 6,7 persen atau sekitar 155.000 orang, dan Jawa Timur 5,2 persen atau 119.000 orang.
Kemudian, moda yang paling banyak dipilih untuk digunakan adalah sepeda motor 28,5 persen (3,1 juta orang).
Berikutnya, pilihan pada mobil pribadi 23,3 persen (2,5 juta orang), bus 13,2 persen (1,4 juta orang), pesawat 9,8 persen (1,1 juta orang), dan kereta api 9,7 persen (1 juta orang).
Upaya pemerintah atasi lonjakan arus saat Nataru
Kendati demikian pemerintah sudah jauh-jauh hari menetapkan beberapa upaya untuk mengatasi lonjakan arus saat Nataru.
Pertama, pelarangan cuti atau libur untuk ASN, TNI, POlri maupun karyawan BUMN. Hal ini diambil untuk meminimalisir pergerakan masyarakat yang tidak mendesak.
Kedua, adanya pengetatan protokol kesehatan pada kegiatan masyaarkat di fasilitas publik.
Ketiga, adanya pengawasan penerapan kebijakan pengendalian sampai ke tingkat komunitas beserta pendisiplinan di lapangan secara langsung.