Find Us On Social Media :

Selain Kedinginan Ahli Ungkap Ini Gejala Omicron Saat Bangun Tidur

Gejala Omicron yang bisa dirasakan ketika bangun tidur

GridFame.id- Sejak pertama kali dikonfirmasi di Afrika Selatan  pada November 2021, varian Omicron Covid-19 telah menyebar di banyak negara, tak terkecuali Indonesia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan  ada sekitar 171 negara yang tengah menangani virus Covid-19 Omicron.

Beberapa penelitian menyebut varian Omicron mempunyai gejala khas yang terkadang tidak terperediksi sebelumnya.

Kabar sebelumnya, diberitakan bahwa gejala Omicron bisa dilihat melalui mata, namun kini ada informasi terbaru tentang Omicron.

Terbaru, seorang dokter di San Fransisco menyebut gejala Omicron yang terjadi saat bangun tidur  yang dialami sendiri oleh putranya.

Mengutip Express (13/2/2022), Dokter Wachter menjelaskan bahwa anaknya yang kini berusia 28 tahun mengalami beberapa gejala ‘mengerikan’ saat bangun tidur.

Baca Juga: Waktu Mengakhiri Isoman yang Tepat Bagi Pasien Omicron, Boleh Tanpa Tes PCR?

Seperti penuturannya, ia menjelaskan bahwa anaknya mengalami beberapa gejala Omicron saat bangun tidur.

Beberapa gejala tersebut adalah sakit demam, flu sakit tenggorokan, kedinginan, nyeri otit hingga batuk kering.

“Anak saya seharusnya baik-baik saja, tetapi penyakit dan kecemasan yang disebabkan (Omicron) menyedihkan,” cuitnya melalui Twitter

Ia menceritakan bahwa anakanya tersebut sudah menjalani vaksinasi Moderna 3 dosis.

Terpisah, menurut studi Gejala Covid Zoe mengutip KompasTV, lebih dari 60 persen orang yang terinfeksi memang mengeluhkan sakit tenggorokan.

Namun, gejala yang saat ini yang paling umum adalah pilek (73 persen), sakit kepala  (68 persen), kelelahan (64 persen) dan bersi (60 persen).

Baca Juga: WASPADA 4 Golongan Ini Alami Gejala Berat Jika Terpapar Omicron

Begitupun dengan studi Prof Tim Spector mengatakan bahwa penelitian tersebut menunjukkan gejala Covid-19 lebih umum terjadi di musim dingin daripada pilek dan flu, tetapi juga tidak dapat dibedakan.

Kini dirinya juga sedang melakukan penelitian mengenai apakah sakit punggung termasuk gejala Omicron atau tidak.

Meski telah dilaporkan secara global sebagai sesuatu yang harus diwaspadai, namun sakit punggung belum bisa dibuktikan sebagai gejala Omicron.

Lebih lanjut, ia megatakan gejala Omicron berdurasi lebih pendek daripada vaian Delta.

“Jadi orang-orang mengalami gejala untuk periode waktu yang lebih singkat, terutama di minggu pertama itu," kata Prof Spector.

Sejumlah gejala Omicron, seperti pilek, sakit kepala, kelelahan (baik ringan atau berat), bersin, dan sakit tenggorokan.

Baca Juga: Salah Satunya Hidung Tersumbat, Ini Penuturan Ahli Tentang Gejala Omicron yang Banyak Dialami Pasien