GridFame.id -
Berhubungan intim di bulan puasa memang di perbolehkan asalkan dilakukan setelah berbuka puasa.
Banyak pasangan suami istri ragu ketika akan melakukan hubungan intim namun di bulan puasa.
Memang boleh dilakukan, tetapi ada ketentuan-ketentuannya.
Setelah berhubungan intim ada baiknya langsung melakukan mandi wajib atau Junub.
Tapi bagaimana ya jika lupa melakukan mandi wajib?
Apakah puasanya akan tetap sah?
Ustaz Muhammad Nur Maulana menyampaikan bahwa mereka yang dalam keadaan junub namun lupa untuk mandi wajib setelah tiba waktu imsak, puasanya tetap sah.
Baca Juga: Mau Bikin Takjil Kolak Untuk Buka Puasa? Coba Lakukan 5 Tips Ini Agar Santan Kental dan Tidak Pecah
Kondisi lupa di sini yang dimaksud adalah tidak disengaja atau ketiduran.
"Tidak batal puasanya," ujar ustaz Maulana saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/4/2022).
"Yang berhubungan badan di malam hari, aman. Berarti dia tetap makan tadi pagi (sahur), tapi nanti wajib mandi junub karena kan mau shalat Subuh," imbuhnya.
Kriteria orang yang wajib mandi junub
Dikutip dari KompasTV (14/4/2021), ada sejumlah hal yang menyebabkan seseorang harus melakukan mandi junub.
- Melakukan hubungan suami istri walaupun tidak keluar mani.
- Keluar mani yang disebabkan hubungan suami istri.
- Nifas, keluarnya darah dari rahim yang disebabkan melahirkan atau setelah melahirkan.
- Ketika seseorang meninggal dunia, dan meninggalnya bukan mati syahid.
- Haid bagi perempuan Orang yang baru memeluk agama Islam.
Tata cara mandi junub
Menurut syariat Islam, mandi junub atau mandi wajib adalah mandi atau menuangkan air ke seluruh badan dengan tata cara tertentu untuk menghilangkan hadats besar.
Ada perbedaan tata cara mandi wajib atau mandi junub bagi perempuan dan laki-laki.
Meski begitu, penting untuk melakukan mandi junub sesuai urutan tata caranya.
Adab mandi junub untuk laki-laki
1. Mengawali dengan niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar. Bacaannya yakni, "Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala. (Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta'aala)"
2. Lalu ambil air kemudian membasuh tangan sebanyak 3 kali.
3. Bersihkan semua najis atau kotoran yang masih menempel pada tubuh.
4. Berwudu sebagaimana ketika hendak shalat.
5. Mengguyur bagian kepala hingga tiga kali.
6. Siram anggota badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian siram anggota badan pada bagian kiri sebanyak tiga kali juga.
7. Membasuh rambut dan menyela pangkal kepala dengan cara memasukkan kedua tangan ke air, lalu menggosokkannya ke kulit kepala, dan kemudian menyiram kepala tiga kali.
8. Kemudian gosoklah bagian tubuh sebanyak tiga kali, baik pada bagian depan, belakang, atau menyela rambut serta jenggot.
9. Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air, dimulai dari sisi yang kanan, lalu lanjutkan dengan sisi tubuh kiri.
Adab mandi junub untuk perempuan
Sementara, tata cara mandi wajib bagi perempuan, yakni:
1. Membaca niat (menurut para ulama niat itu tempatnya di hati) "Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala. (Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta'aala)"
2. Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali sebelum tangan tersebut dimasukkan dalam bejana atau sebelum mandi.
3. Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri.
4. Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan ke tanah (atau lantai) atau dengan menggunakan sabun.
5. Berwudu dengan wudu yang sempurna seperti ketika hendak shalat.
6. Menyiramkan air ke atas kepalanya tiga kali.
7. Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali hingga sampai ke pangkal rambut atau kulit kepala dengan menggosok-gosokkannya dan menyela-nyelanya. (Tidak wajib bagi wanita untuk mengurai ikatan rambutnya).
8. Mengguyur air ke seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan setelah itu yang kiri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lupa Mandi Junub Setelah Imsak, Apakah Sah Puasanya?