Find Us On Social Media :

Berita Duka Pendaki Andhika Pratama Meninggal Dunia, Rumah Dipenuhi Karangan Bunga Belasungkawa! Wajib Ketahui Ini Tips Aman Mendaki Gunung

Keluarga besar sang pendaki terpukul, Andhika Pratama meninggal dunia

Gejala munculnya AMS biasanya muncul 12-24 jam setelah pendaki tiba di ketinggian tersebut,” ujar Mountain Guide di Indonesia Expeditions, Rahman Muchlis pada acara "Sharing Tips dan Pengalaman Mendaki Gunung di Atas 4.000 mdpl" di Consina Store Buaran, Jakarta.

Gejala yang muncul biasanya berupa sakit kepala, mual, kehilangan nafsu makan, sesak nafas, tidur terganggu, dan lain sebagainya. Solusi untuk mengatasi hal ini adalah pendaki harus tetap sadar dan tetap melakukan aktivitas ringan.

“Jangan mendaki ke tempat yang lebih tinggi, bila gejala semakin parah, disarankan untuk turun ke tempat yang lebih rendah,” ujar Rahman.

Mempelajari teknik-teknik aklimatisasi untuk menghindari gejala AMS juga sangat penting bagi pendaki.

Baca Juga: Gunung Merapi Kini Status Siaga Level 3, Sudah Keluarkan Lava Pijar 11 Kali dalam 6 Jam

4. Mengurus izin pendakian

Hal ini sangatlah penting ketika mendaki gunung. Dengan mengurus izin pendakian, pendaki tersebut akan terdata oleh petugas setempat.

Hal ini sangat berguna apabila ada pendaki yang tersesat atau belum memberikan kabar sama sekali, petugas akan secara cepat bertindak.

Dalam data saat pendaftaran izin juga biasanya terdapat surat izin dokter dan tertulis riwayat penyakit di sana.

Dengan hal ini, petugas bisa dengan tepat membawa perlengkapan obat-obatan dan penanganan khusus apabila penyakit pendaki tersebut kambuh.

5. Berteduh apabila hujan turun

Seringkali cuaca di atas gunung cepat berganti tanpa kita sadari.

Pada pagi hari matahari bersinar sangat cerah, namun bisa saja siang hari hujan turun sangat lebat.

Dalam hal ini para pendaki haruslah waspada akan pergantian cuaca ini.

Baca Juga: 'Erupsi Lagi! Besar! Lari!' Gunung Semeru Kini Muntahkan Awan Panas, Warga Lari Tunggang Langgang Balik ke Pengungsian