GridFame.id - Kabar duka datang dari dunia komedi, rekan pelawak terpukul kehilangan salah satu rekan komedian yang meninggal dunia di usia 67 tahun.
Sang komedian meninggal dunia hari Selasa diduga karena sakit yang dideritanya.
Seperti diketahui sang komedian belakangan berjuang melawan penyakit.
Keluarga mengumumkan kabar duka yang membuat rekan komedian begitu kehilangan.
Rekan komedian turut bersedih hati.
Banyak yang memberikan penghormatan terakhirnya untuk sang komedian yang kini sudah tiada.
Sang Komedian meninggal dunia karena distrofi miotonik tipe 2, suatu bentuk distrofi otot.
“Dia pria yang menyenangkan.
Selalu ramah dan membuat banyak orang bahagia," tutur salah satu rekan sesama artis.
Komedian Meninggal Dunia
Komedian Gilbert Gottfried (67) meninggal dunia pada Selasa (12/4/2022).
Bintang film animasi Aladdin yang terkenal dengan suara khasnya itu meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakit lamanya.
Kabar kepergian Gottfried diumumkan oleh keluarganya. Dilansir Variety, Gottfried
“Kami dengan sedih mengumumkan meninggalnya Gilbert Gottfried yang kami cintai setelah lama sakit.
Selain menjadi pengisi suara paling ikonik dalam komedi, Gilbert adalah suami, saudara, teman, dan ayah yang luar biasa bagi kedua anaknya yang masih kecil," tulis salah satu keluarga Gottfried lewat akun Twitter.
"Meskipun hari ini adalah hari yang menyedihkan bagi kita semua, tetaplah tertawa sekeras mungkin untuk menghormati Gilbert," lanjutnya.
Kabar kepergian Gottfried membuat banyak rekan komediannya turut bersedih, tak terkecuali Jason Alexander, Dane Cook, dan masih banyak lagi.
Mereka memberi penghormatan kepada Gottfried setelah berita mengejutkan tentang kematiannya beredar.
"Gilbert Gottfried tidak pernah tidak lucu," tulis Cook.
Sebagai informasi, Gottfried dikenal karena humornya yang kasar, satire politik, dan suaranya yang melengking, yang membantu menghidupkan sejumlah karakter animasi, seperti Iago burung beo dalam film animasi Aladdin produksi Disney.
Gottfried lahir di Brooklyn pada 28 Februari 1955 dan mulai menampilkan komedi stand-up pada usia 15 tahun. Gottfried pertama kali tampil dalam 12 episode di “Saturday Night Live” selama Musim 6 pada 1980.
Ia kemudian bergabung kembali dengan rekannya "SNL" Eddie Murphy di "Beverly Hills Cop II," salah satu peran film besar pertamanya.
Howard Stern sering mengundang Gottfried di acara radionya pada era 1980-an, di mana ia meniru orang-orang seperti Andrew "Dice" Clay, Groucho Marx dan Bela Lugosi sebagai Dracula.
Kenali Masalah Kesehatan Distrofi Miotonik
Distrofi miotonik adalah kondisi genetik yang melemahkan otot anak secara perlahan dari waktu ke waktu. Distrofi otot miotonik menyebabkan kelemahan, otot menyusut, dan pelepasan lambat beberapa otot setelah berkontraksi.
Masalah kesehatan ini juga dapat memengaruhi banyak bagian lain dari tubuh anak, seperti jantung, otak, hormon, dan penglihatan.
Penyebab
Distrofi miotonik terklasifikasi menjadi dua tipe berdasarkan penyebabnya, yakni: Distrofi miotonik tipe 1 atau penyakit Steinert terjadi karena gen pada kromosom 19 yang disebut DMPK meluas secara abnormal dan berlokasi dekat dengan area regulasi dari gen lainnya, yaitu SIX5 Distrofi miotonik tipe 2 disebabkan adanya bagian yang meluas secara abnormal pada gen kromosom 3 yang disebut dengan ZNF9, tipe ini lebih ringan ketimbang tipe 1.
Gejala
Gejala umum distrofi miotonik adalah kelemahan di area berikut: Otot wajah dan leher yang membuat kesulitan tesenyum dan kesulitan mengunyah makanan Otot jari, tangan, dan lengan yang membuat pasien kesulitan menggenggam sesuatu Otot pada betis dan telapak kaki Kelemahan bisa menyebar ke area otot lain seperti otot di daerah paha atau otot di organ pernapasan.
Distrofi miotonik juga dapat menyerang uterus. Gejala lain distrofi miotonik meliputi:
Volume dan ukuran otot yang menyusut Gangguan pada otot pencernaan Tidak bisa bernapas dengan baik terutama ketika tidur Gangguan ritme jantung (aritmia) dan kardiomiopati Katarak Gangguan kognitif Sering mengantuk pada siang hari Gangguan hormon seperti hipotiroidisme, resistensi insulin, diabetes, atau hipogonadisme.
Diagnosis Diagnosis akan dimulai dengan pemeriksaan fisik dan pengecekan riwayat kesehatan keluarga Beberapa tes untuk memastikan penyakit ini meliputi: Tes darah untuk memeriksa tingkat enzim (serum creatine kinase) yang lebih tinggi ketika otot rusak Tes genetik untuk mencari perubahan pada gen yang menyebabkan distrofi miotonik Tes elektromiogram (EMG) untuk mengukur sinyal listrik di otot Biopsi otot.
Perawatan Tidak setiap anak yang mengidap distrofi miotonik membutuhkan setiap jenis perawatan. Rencana perawatan anak akan dibuat khusus untuk mereka dan akan berubah seiring waktu seiring dengan perubahan kebutuhan pasien.
Meskipun tidak ada obat untuk distrofi miotonik, pengobatan dapat berdampak besar pada kualitas hidup anak dengan mengurangi atau mengelola efek penyakitnya. Perawatan umum untuk menjaga kemampuan anak bergerak aktif meliputi:
Terapi fisik untuk mempertahankan tonus otot dan meningkatkan jangkauan gerak, Terapi okupasi Latihan dan peregangan, Belat atau penyangga untuk tangan atau kaki anak, Obat untuk meredakan myotonia atau nyeri pada otot rangka
Perangkat yang membantu anak bergerak, seperti alat bantu jalan atau kursi roda Pembedahan untuk melepaskan kontraktur (otot dan persendian yang tegang) atau membantu anak berjalan.
Segera hubungi dokter atau ahli saraf jika mengalami gejala distrofi miotonik. Pendampingan medis setelah didiagnosis dengan distrofi miotonik amat penting dilakukan.
Pencegahan
Distrofi miotonik tidak dapat dicegah karena merupakan kelainan bawaan.
Namun, konselor genetik dapat membantu pasangan membuat keputusan sebelum berencana memiliki anak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Distrofi Miotonik" dan Kompas.com dengan judul "Komedian Gilbert Gottfried, Bintang Film Aladdin, Meninggal Dunia"