Find Us On Social Media :

Merinding! Dikira Bakal Dijemput Ajal Usai Tubuh Kesakitan Digerogoti Virus, Komedian Ini Telan Pilu Kehilangan Sebagian Ingatan, Ternyata Ini Bahaya Kebanyakan Makan Daging-Dagingan

Kondisi Kiwil

GridFame.id - Beberapa waktu lalu jagat maya dihebohkan dengan kabar kurang menyenangkan soal kondisi kesehatan Kiwil.

Lama tak muncul di layar kaca, Kiwil tiba-tiba dikabarkan jatuh sakit akibat tubuhnya digerogoti virus.

Beberapa bagian tubuhnya mulai dari lambung,saluran pernapasan hingga kepala pun terasa sakit hingga Kiwil merasa umurnya tak akan panjang.

Ia juga harus dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya yang semakin memprihatinkan itu.

Parahnya di saat itu pula Kiwil mengatakan dirinya didatangi sang sahabat, Sapri Pantun yang telah lama meninggal.

Beruntungnya setelah menjalani serangkaian perawatan di rumah sakit, Kiwil bisa kembali sembuh.

Kondisinya juga berangsur-angsur membaik sehingga bisa kembali beraktifitas.

Sayangnya ada beberapa dampak penyakit yang membuat Kiwil harus menelan getir kehilangan memori dan tak bisa makan daging lagi.

Belajar dari gangguan kesehatan Kiwil, ternyata ini deretan bahaya konsumsi daging berlebihan.

Baca Juga: Miris! Kondisi Anak Rohimah Hanya Bisa Terbaring Lemas di Ranjang dan Menangis, Nanda Bongkar Perlakuan Kiwil saat Dihubungi: Aku Bingung Mau Ngabarin Siapa

Dilansir dari YouTube Seleb Oncam News, Minggu (29/5/2022), Kiwil mengungkap kondisinya saat ini pasca sembuh dari penyakitnya.

Ternyata setelah pulih, ia masih harus memerhatikan pola hidup terutama pola makan sehari-hari.

"Pola makan nggak boleh telat, hindari daging dulu, kemudian yang hijau-hijau, lemak-lemak," kata Kiwil.

"Buah-buahan yang berserat juga, buah-buahan cuma bolehnya pisang," sahut Venti Figianti.

"Pisang sama ikan lah," tambah Kiwil lagi.

"Iya ikan boleh, daging-dagingan nggak boleh," jelas Venti.

Akibat virus yang menggerogoti tubuhnya, Kiwil juga mengaku kehilangan sebagian ingatannya.

"Alhamdulillah tiga hari ini sudah mulai normal, sudah mulai penyembuhan. Dikasih terapi, obat pakai herbal-herbal kayak gitu," tutur Kiwil. "Memori agak lemot, jadi kalau ngobrol sama gue ngomongin masa lalu tuh udah agak sedikit lupa, nggak inget lah," tambahnya.

Baca Juga: Ogah Disalahkan Rohimah Alli Gegara Anaknya Kelaparan, Kiwil Sebut Lagi Latih Hidup Prihatin: Kesannya Kok Bapaknya Gak Bener Mulu!

Dikutip dari Kompas.com, ada beberapa bahaya yang diakibatkan karena keseringan makan daging-dagingan.

Dilansir dari EatThis, sejumlah organisasi kesehatan memberikan rekomendasi batas aman konsumsi daging merah.

Ahli dari World Cancer Research dan American Institute for Cancer Research menyarankan makan daging idealnya cukup tiga kali seminggu dengan takaran 300-500 gram per minggu.

1. Sembelit Melansir The Healthy, daging merah sangat minim kandungan serat bila dibandingkan dengan buah dan sayur. Efek kebanyakan makan daging yang segera bisa dirasakan yakni sembelit. Untuk mengantisipasinya, hindari konsumsi daging berlebihan dan imbangi dengan asupan kaya serat. Selalu perhatikan pola makan bergizi lengkap dan seimbang dengan komposisi karbohidrat, seperti nasi merah, sayur, buah, dan protein seperti daging merah. 2. Mengantuk Protein adalah salah satu sumber energi yang lebih lama dicerna ketimbang karbohidrat, otak biasanya mengandalkan glukosa untuk sumber energi yang cepat diserap tubuh.

Baca Juga: Jangan Sembarangan! Meski Bisa Turunkan Berat Badan Hingga 10 Kg dalam Waktu 7 Hari, Ternyata Diet Air Putih Dapat Mendatangkan Bahaya Ini Bagi Tubuh Pasokan energi dapat terhambat ketika tubuh kebanyakan protein yang lambat dicerna seperti daging. Efeknya, energi yang sampai ke otak jadi lebih lama, sehingga rasanya jadi kurang fokus, mengantuk, dan kelelahan. 3. Meningkatkan risiko penyakit jantung Sejumlah studi menunjukkan, kebanyakan makan daging merah dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Menurut para ahli dari American Heart Association, daging merah memiliki lebih banyak lemak jenuh daripada sumber protein lain, seperti ayam, ikan, atau kacang-kacangan. Penumpukan lemak jenuh dan lemak trans di tubuh bisa membuat kadar kolesterol tinggi.

Seperti diketahui, kadar kolesterol tinggi adalah pemicu penyakit jantung, untuk meminimalkan risiko penyakit jantung, sebaiknya Anda tidak terlalu banyak makan daging. Atau, konsumsi daging tanpa lemak dengan porsi yang disarankan ahli.

Sebisa mungkin hindari segala jenis daging olahan, seperti ham, burger, smoked beef, sosis, sampai kornet yang mengandung pengawet.

4. Meningkatkan risiko batu ginjal Efek kebanyakan makan daging yang perlu diwaspadai lainnya yakni penyakit batu ginjal. Protein hewani mengandung senyawa purin yang akan terurai menjadi asam urat. Ketika kadar asam urat meningkat, seseorang lebih berisiko terkena batu ginjal. Risiko tersebut lebih tinggi menyerang orang yang punya riwayat keturunan penyakit ginjal. 5. Lebih gampang haus Ketika kadar asam urat meningkat setelah seseorang kebanyakan makan daging, orang juga cenderung jadi gampang haus.

Baca Juga: 'Merinding Dingin Kayak Ditusuk Tombak!' Rasakan Tubuhnya Bak Akan Dijemput Ajal, Kiwil Mohon Ampun ke Venti Figianti sampai Kapok Poligami: Mungkin Itu Karma...

Hal itu dipengaruhi kinerja ginjal yang membutuhkan lebih banyak air untuk mengencerkan asam urat. Apabila kebanyakan makan daging tidak diimbangi banyak minum air putih, seseorang juga rentan terkena dehidrasi. 6. Penumpukan lemak Tubuh kita bergantung pada protein untuk membangun otot. Namun, kebanyakan protein seperti daging justru bisa jadi bumerang untuk tubuh. Bukannya menambah massa otot, tubuh akan menyimpan kelebihan asupan daging merah ini menjadi tumpukan lemak apabila sisa kalorinya tidak dibakar. 7. Meningkatkan risiko kanker Penelitian menunjukkan, efek kebanyakan daging merah bisa meningkatkan peluang seseorang terkena penyakit kanker usus besar. Tak hanya daging merah, konsumsi daging olahan seperti sosis, ham, burger, salami, pepperoni, sampai kornet juga memiliki risiko sejenis. Selain tidak kebanyakan makan daging, Anda juga perlu rutin cek kesehatan, mengelola stres, rajin olahraga, dan cukup tidur agar hidup tetap sehat.

Baca Juga: Sering Dijauhi Gegara Dianggap Berbahaya, Siapa Sangka Kulit Ayam Justru Bisa Turunkan Kolesterol, Kok Bisa?