Find Us On Social Media :

Kasus Covid-19 Naik Lagi, Begini Cara Cegah varian BA.4 dan BA.5 Salah Satunya Hindari Hal Ini

GridFame.id - Tak bisa dipungkiri kasus Covid-19 di Indonesia kembali naik.

Padahal masyarakat baru saja menikmati kebebasan dengan dibukanya kembali semua tempat secara 100%.

Hal ini tentu saja mengkhawatirkan bagi banyak orang.

Varian baru Covid-19 yaitu BA.4 dan BA.5, sejak 12 Mei 2022 sudah dinyatakan sebagai Variant of Concern (VoC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

WHO menetapkan ini selepas melihat bahwa subvarian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini dengan cepat menyebar ke berbagai negara dan menjadi pemicu lonjakan kasus.

Wiku Adisasmito, juru bicara pemerintah untuk Penanganan Covid-19, menjelaskan bahwa subvarian ini selain lebih cepat menular, perubahan karakteristik varian-varian baru ini juga mampu menghindari kekebalan tubuh pasca-infeksi Covid-19 dari varian sebelumnya.

Dilansir dari Kompas.com , Kamis (16/6/2022), Omicron BA.4 dan BA.5 disebut lebih mudah meluas dan menginfeksi dari varian-varian sebelumnya.

Dicky Budiman, epidemiolog dari Griffith University Australia, mengingatkan bahwa subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 harus sangat diwaspadai secara serius.

Hal tersebut disebabkan subvarian BA.4 dan BA.5 ini lebih mudah menginfeksi karena mengambil mutasi dari varian Delta.

Baca Juga: Indonesia Kebobolan Varian Omicron BA.4 dan BA. 5 Ini Gejala yang Harus Diwaspadai

Kemudian subvarian tersebut juga memiliki mutasi F486V yang membuatnya sangat lincah menghindar dari respons imunitas antibodi pada tubuh.

"Artinya dia juga bisa menimbulkan efikasi sangat jauh lebih efektif dibanding varian lain dalam menyiasati antibodi yang terbentuk, entah itu dari terinfeksi maupun dari vaksinasi," ungkap Dicky kepada Kompas.com, Kamis (16/6/2022).

Lantas bagaimana cara mencegah penyebaran varian ini?

Cara pemerintah mencegah penyebaran

Dalam upaya pencegahan penyebaran varian BA.4 dan BA.5 yang berisiko sangat masif, Wiku mengungkapkan bahwa pemerintah akan terus meningkatkan upaya whole genome sequencing (WGS).

Selain itu, pemerintah juga melakukan studi epidemiologi sebaran varian, dan memastikan efektivitas alat testing khususnya di pintu-pintu masuk.

"Hal ini diharapkan dapat mendeteksi dan menangani kasus dengan varian baru dengan baik," ujarnya, dikutip dari laman covid19.go.id, Selasa (14/6/2022).

Lebih lanjut Wiku mengungkapkan bahwa sejauh ini telah ditemukan 8 kasus berkaitan BA.4 dan BA.5 di Indonesia.

Langkah yang bisa dilakukan masyarakat

Baca Juga: Ancaman Baru Dunia Varian Baru Covid-19 Terdeteksi Dinilai Lebih Ngeri dan Menular

Dicky Budiman mengimbau masyarakat untuk terus menerapkan pola perilaku yang dapat mengurangi penularan, seperti memakai masker dan menghindari keramaian.

"Tapi perlu disadari bahwa mereka itu kan terinfeksi dan infeksi bisa menyebabkan orang sekitarnya juga, atau tertular, ketika dia tidak menerapkan pola perilaku yang mengurangi potensi penularan," jelasnya.

Jadi meskipun saat ini sudah ada pelonggaran, masyarakat tetap diminta untuk tidak kebablasan.

Wiku sendiri mengatakan hal yang senada. Bahwa munculnya varian baru tidak bisa dihindarkan.

Namun, bisa dicegah penyebarannya dengan menerapkan protokol kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat.

"Surveilans epidemiologi akan terus dilakukan oleh pemerintah, untuk memantau perkembangan varian baru sekaligus melakukan analisis varian baru dari berbagai negara untuk ke depannya dapat mengambil langkah kebijakan yang tepat," ucapnya.

Pemerintah mengimbau agar masyarakat terus meningkatkan kesadaran pribadi menjalankan protokol kesehatan sesuai peraturan yang berlaku dan segera vaksinasi bagi yang belum mendapatkan vaksin hingga dosis ketiga.

Baca Juga: Penerima Vaksin Dua kali Tetap Rentan Terserang Omicron Dengan Keluhan Begini

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cara Mencegah Penyebaran Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5