Menurut Kaesang, gaji yang diterima Gibran kakanya sebagai Walikota Solo kecil tetapi punya tanggung jawab yang besar melayani dan mengurus warga Solo yang jumlahnya ratusan ribu orang.
“Sudah gajinya segitu, kena covid-19 lagi. Lalu harus bertanggung jawab sama ratusan ribu warga, kan ribet, mending saya nyantai-nyantai, tinggal zoom call, menikmati hidup. Fasilitas tetap anak presiden, dia (Gibran) fasilitasnya walikota,” ujar Kaesang.
Bahkan kata Kaesang, uang yang ia dapatkan sebagai pengusaha jauh lebih banyak dibandingkan menjadi seorang Presiden Indonesia yang saat ini dijabat oleh bapaknya.
“Gajinya Bapak (Jokowi) juga kecil, saya kasih tahu rekening saya ke bapak, bapak ngak ada duit, beneran. Pabriknya bapak saya beli sekarang bisa. Cash!. Lah iya, namanya bisnis kan berkembang, sedangkan bisnisnya bapak stagnan disitu saja,” ungkapnya lagi.
Kaesang menegaskan, bahkan seorang Presiden dilarang untuk berbisnis.
Sehingga ketika sebelum menjadi Presiden Jokowi memiliki banyak bisnis salah satunya bisnis furniture, semua harus ditinggalkan dan diserahkan seluruhnya ke Kaesang.
“Presiden ngak boleh bisnis. Bisnisnya tetap berjalan, tapi kan dulu dilungsurin ke Mas Gibran, Mas Gibran (jadi walikota) diserahin ke saya. Furniture, saya yang tanggung jawab. Kepemilikan tidak lagi, bapak sudah ngak ikut campur di bisnis ini,” jelasnya.