GridFame.id - Pelawak OVJ meninggal dunia karena penyakit jantung, keluarga syok tak percaya orang terdekat mengungkap ternyata sang artis menderita asma sejak lama dan meninggal karena penyakit jantung.
Pelawak OVJ meninggal dunia karena penyakit jantung, benarkah para penderita asma berisiko terkena gangguan jantung?
Pelawak OVJ meninggal dunia membuat keluarga syok tak percaya.
Komedian OVJ meninggal di usia 66 tahun.
Sosok sang komedian dikenal sebagai pelawak tiga zaman.
Meski sudah tergolong senior dalam industri komedi Tanah Air, Sang komedian dinilai tak pernah menggurui rekan-rekan seprofesinya yang lebih muda.
Setelah disemayamkan di rumah duka, Jalan Puri Pangeran No 3, Imperial Golf Estate, Sentul City, Bogor, Jawa Barat, dan dishalatkan di sebuah masjid di Sentul, jenazah mendiang sang komedian dimakamkan di tempat peristirahatn terakhirnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Blender, Kelurahan Kebon Pedes, Kota Bogor.
Tak hanya keluarga yang syok, rekan sesama komedian juga mengaku hal yang sama.
Rekan komedian mengaku kaget dan kehilangan setelah mendapat kabar bahwa sang pelawak terkena serangan jantung dan meninggal dunia di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur.
Mengenang Sosok Jojon yang Sudah Tiada
Jojon pernah bermain di Opera Van Java bersama Sule, Nunung dan juga yang lainnya, kini sang komedian sudah tiada.
Meski sudah cukup lama meninggal namun sosok Jojon masih terkenang di hati keluarga, rekan sesama komedian dan juga para penggemarnya.
Yadi Sembako menjadi salah satu rekan sesama komedian yang terkejut dengan kabar meninggalnya Jojon kala itu.
"Terakhir kali ketemu, jadi bintang tamu di salah satu program televisi. Terakhir ketemu enggak sangka bakal seperti ini, padahal beliau sehat," ujar Yadi.
Jojon meninggalkan seorang istri, Henny Mariyana, dan delapan anak. Dua anak lagi dari Jojon dan Henny sudah meninggl dunia., dikutip dari Kompas.com.
Selain Yadi Sembako, komedian Doyok juga mengenang sosok Jojon.
Dengan kiprahnya dalam industri komedi negeri ini, termasuk bersama Jayakarta Group sejak era Aneka Ria Safari di TVRI, pada 1980-an, almarhum Jojon pantas disebut sebagai pelawak tiga zaman, begitu kata pelawak Doyok.
"Dari saya belum melawak, saya mulai melawak, sampai anak saya bisa nonton Jojon itu berarti sudah tiga generasi. Ya, memang dia pelawak tiga zaman ya," tutur Doyok dalam wawancara per telepon dengan Kompas.com di Jakarta.
Sepotong Kenangan Jojon dan Doyok
"Dia itu orangnya malah mau belajar ke yang lebih muda. Tapi, dia juga mau berbagi ilmu sama yang lebih muda. Ya, begitulah Jojon orangnya," cerita Doyok.
"Dia itu sering menasehati masalah kesehatan. Kan saya dulu ada masalah itu ya, nah dia menasehati saya supaya ingat, supaya jaga kesehatan," kenang Doyok. "Dia sendiri enggak merokok," lanjutnya.
Jojon, yang penampilannya identik dengan celana normal high waisted bersuspender serta kumis ala Adolf Hitler atau Charlie Chaplin, lahir di Karawang, Jawa Barat, 5 Juni 1947, dengan nama Djuhri Masdjan.
Ia terkenal di panggung, film, dan layar kaca pada era 1980-an sebagai bagian dari Jayakarta Group bersama Hasanuddin atau U'u, Suprapto atau Esther, Chaplin, dan Cahyono.
Pada 1990-an, mereka jalan sendiri-sendiri.
Anak Mendiang Jojon Ungkap Penyebab Sang Komedian Meninggal Dunia
Sebelum mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur, pukul 06.10 WIB, almarhum pelawak senior Djuhri Masdjan (66) alias Jojon sudah lama menderita penyakit asma yang kerap membuatnya sesak napas.
"Sakitnya itu dari 1980-an, asma. Ibaratnya, Allah kasih panjang umur untuk Papa saya," kata Adi, putra sulung Jojon.
Namun, terang Adi, Jojon dinyatakan meninggal dunia karena serangan jantung koroner.
"Ini anfal yang kedua. Asmanya ada sedikit (sebagian kecil penyebab kematian), tapi ini lebih ke serangan jantung koroner," tutur Adi.
Adi mengaku tak percaya ayahnya telah berpulang. "Enggak percaya Papa saya meninggal. Dia tiga hari dirawat, biasanya November dia check up, kontrol asmanya, biar jangan kronis atau anfal," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.
Benarkah Penderita Asma Berisiko Gangguan Jantung?
dr. Siska Suridanda Dannya, Sp.JP(K) dari Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, mengatakan pasien dengan asma memang memiliki sedikit risiko terkena masalah jantung.
Alasannya asma yang pada dasarnya penyakit alergi dapat menyebabkan peningkatan peradangan kronis di seluruh tubuh termasuk jantung dan pembuluh darah.
"Sehingga sesak pada asma juga dapat menyamarkan keluhan sesak karena penyakit jantung sehingga dapat juga diagnosis jadi terlambat," kata dr. Siska kepada Tribunnews.com.
Namun resiko asma jadi penyebab jantung ini risikonya lebih kecil dibandingkan dengan penyakit seperti hipertensi dan merokok yang dapat memperlambat sistem kerja pembuluh darah.
"Peningkatan risiko ini tidaklah terlampu besar jika dibandingkan dengan faktor risiko tradisional seperti hipertensi, diabetes dan merokok," ungkap dr. Siska.