Malformasi arteriovenosa dapat terjadi di otak, batang otak, atau sumsum tulang belakang.
Dilansir dari Tribunnews.com yang mengutip dari Nova.id, kejang dan sakit kepala adalah gejala yang paling sering dialami oleh penderita.
Gejala ini bisa berakibat bermacam-macam tergantung individu masing-masing, misalkan hilangnya kontrol gerakan tubuhnya atau terjadi kelumpuhan, mati rasa, kesemputan, tak bisa mengontrol gerakan mata dll.
Anak-anak dan remaja dengan AVM mungkin mengalami masalah dengan pembelajaran atau perilaku.
Salah satu jenis AVM yang disebut kelainan vena Galen menyebabkan gejala yang muncul pada atau segera setelah lahir, kelainan ini terletak jauh di dalam otak.
Tanda-tandanya meliputi:
- penumpukan cairan di otak (hidrosefalus) yang menyebabkan pembesaran kepala
- pembengkakan pembuluh darah di kulit kepala
- gagal dalam berkembang
- gagal jantung kongestif.
Perawatan
Beberapa penanganan yang dapat dilakukan bagi orang dengan AVM adalah di bawah ini.
1. terapi medis
Jika tak ada gejala, tergolong ringan, atau berada di area otak yang sulit dijangkau, manajemen konservatif mungkin direkomendasikan. Penderita disarankan untuk menghindari olahraga berlebih dan menjauhi pengencer darah seperti warfarin.
2. pembedahan
AVM mengalami pendarahan dan/atau berada di area yang dapat diakses dengan mudah, pembedahan mungkin dilakukan.
3. radiosurgery stereotactic
AVM yang tidak terlalu besar tapi berada di area yang sulit dijangkau dengan operasi biasa dapat ditangani dengan prosedur ini.
4. neuroradiologi intervensi atau bedah saraf endovaskular
penempatan kateter dalam pembuluh darah dan memblokir pembuluh darah abnormal dengan berbagai bahan, seperti lem atau gulungan.