Misalnya saja larangan menggunakan baju hijau di Pantai Selatan karena takut diculik oleh Nyi Roro Kidul. Meskipun terdengar aneh, faktanya memakai baju hijau bisa menyulitkan pencarian apabila kita terseret atau tenggelam.
Meskipun dulu tak ada alasan yang logis, tujuan dilakukan larangan tersebut sebenarnya baik. Hanya saja karena minimnya pembuktian ilmiah, mereka tak bisa menjelaskan secara saintis.
Masih Berhubungan dengan Kepercayaan Selain karena pengajaran, mitos juga sangat erat kaitannya dengan kepercayaan modern. Apalagi, di Indonesia, kepercayaan tradisional masih sangat kental.
Ada beberapa suku yang masih menganut kepercayaan dinamisme dan animisme. Dua kepercayaan inilah yang biasanya memiliki mitos sebagai sumber ajarannya. Tak hanya dua itu, ada pula agama samawi yang bercampur dengan tradisi.
Contohnya seperti Islam Kejawen yang merupakan percampuran budaya antara agama Islam dan kebudayaan asli masyarakat Jawa.
Islam Kejawen dikenal sangat erat dengan kepercayaan terhadap mitos. Misalnya saja, ajaran-ajaran sufisme yang telah dikombinasikan dengan ruang lingkup budaya Jawa, seperti ritual, masih dilakukan oleh para penganutnya.
Kepercayaan akan memberikan legitimasi pada suatu mitos sehingga para pengikutnya wajib untuk mengamininya.
Konsekuensi yang ditanggung pun akan berat apabila tak dijalankan. Jadi, mau secanggih apa pun zaman, jika sudah berhubungan dengan kepercayaan dan agama, hal tersebut sangat sulit untuk diubah, dikutip dari Kompas.com.