Find Us On Social Media :

Waspada Gagal Ginjal Akut, 5 Obat Sirup Ditarik BPOM! Ini Obat Tradisional Deman dari Temulawak Hingga Bawang Merah, Simak Aturan Dosis Anak dan Dewasa

Waspada gagal ginjal akut, ini obat tradisional demam

GridFame.id - Kasus gagal ginjal akut masih menjadi topik perbincangan hangat publik, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun memerintahkan untuk menarik lima produk obat sirup.

Kelima produk tersebut ditarik karena cemaran etilen glikol (EG) yang melebihi ambang batas aman.

Pemerintah bersama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tengah mengupayakan penyelidikan terkait penyebab kasus gagal ginjal akut misterius pada anak.

Sejauh ini, mereka sudah mengantongi beberapa hipotesis penyebabnya, yakni adanya pencetus dari infeksi.

Mengutip dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, Kemenkes bersama BPOM, Ahli Epidemiologi, IDAI, Farmakolog dan Puslabfor Polri juga melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyebab pasti dan faktor risiko yang menyebabkan gangguan ginjal akut. Dalam pemeriksaan yang dilakukan terhadap sisa sampel obat yang dikonsumsi oleh pasien, sementara ditemukan jejak senyawa yang berpotensi mengakibatkan AKI.

Saat ini Kemenkes dan BPOM masih terus menelusuri dan meneliti secara komprehensif termasuk kemungkinan faktor risiko lainnya.

Obat Tradisional Demam Untuk meningkatkan kewaspadaan dan dalam rangka pencegahan, Kemenkes sudah meminta tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan cair/sirup, sampai hasil penelusuran dan penelitian tuntas. Kemenkes juga meminta seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dan/atau bebas terbatas dalam bentuk cair/sirup kepada masyarakat sampai hasil penelusuran dan penelitian tuntas.

Lantas bagaimana bila anak mendadak demam? para orangtua bisa mencoba obat tradisonal bahan rumahan seperti temulawak dan bawang merah. Simak cara membuat resep ramuannya lengkap dengan aturan dosisnya, berikut ini.

Baca Juga: Obat Sirup Disetop Sementara, Kasus Gagal Ginjal Akut Meningkat Apa Solusi Obat Pengganti Bila Anak Demam? Begini Kata Kemenkes

Mengutip dari Kemkes.go.id, beberapa contoh tanaman obat meliputi jahe merah, jahe, temulawak, kunyit, kencur, lengkuas, bawang putih, kayu manis, sereh, daun kelor, daun katuk, jambu biji, lemon, jeruk nipis, dan jinten hitam.

Obat tradisional juga memiliki khasiat di antaranya untuk daya tahan tubuh, darah tinggi, diabetes, mengurangi keluhan batuk, flu, sakit tenggorokan, dan meningkatkan produksi ASI.
 
Meski disarankan namun penggunaan obat tradisional tidak boleh bila dalam keadaan kegawatdaruratan dan keadaan yang potensial membahayakan jiwa.
Pemanfaatan obat tradisional harus tetap memperhatikan petunjuk penggunaanya seperti di antaranya memiliki izin edar dari BPOM, informasi yang tercantum dalam kemasan harus diperhatikan antara lain aturan pakai, tanggal kadaluarsa, peringatan/kontra indikasi, khasiat, kondisi kemasan harus dalam keadaan baik, dan bentuk fisik produk dalam keadaan baik.
 
Sebelum mengenal lebih jauh tentang tanaman obat penurun panas, perlu dipahami lebih dulu pengertian demam. Demam pada anak dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
 
1. Demam karena infeksi yang suhunya bisa mencapai lebih dari 38°C. Penyebabnya beragam, yakni infeksi virus (seperti flu, cacar, campak, SARS, flu burung, demam berdarah, dan lain-lain) dan bakteri (tifus, radang tenggorokan, dan lain-lain).
 
2. Demam noninfeksi, seperti kanker, tumor, atau adanya penyakit autoimun seseorang (rematik, lupus, dan lain-lain).
 
3. Demam fisiologis, seperti kekurangan cairan (dehidrasi), suhu udara yang terlalu panas, dan lain-lain. Nah, dari ketiganya, hanya demam yang disebabkan oleh infeksi dan noninfeksi sajalah yang memerlukan obat penurun panas.
 
Untuk mempercepat proses penurunan panasnya, selain ramuan tradisional yang diminum, dapat juga diberikan baluran atau kompres untuk membantu. Akan halnya demam fisiologis, tak diperlukan obat-obatan penurun panas karena umumnya jarang melebihi 380°C. Untuk menurunkan suhu tubuh, cukup diberikan minum yang banyak dan diusahakan berada dalam ruangan berventilasi baik atau berpendingin.
 
Baca Juga: Selalu Mengandalkan Obat Sirup Sampai Puluhan Botol! Ternyata Batuk Berdahak Justru Sembuh Cuma Pakai Bahan Murah Meriah Ini, Nyesel Baru Tahu

Berikut ini cara membuat ramuan obat tradisional dan aturan dosis orang dewasa, untuk anak aturannya yakni:

Bayi 1/8 dosis dewasa

Usia 2­-5 tahun 1/4 dosis dewasa

Usia 6­-9 tahun 1/3 dosis dewasa

Usia 10-13 tahun 1/2 dosis dewasa

Usia 14-16 tahun 3/4 dosis dewasa

1. Lempuyang Emprit (Zingiber amaricans)

Memiliki kandungan senyawa minyak atsiri, yaitu sekuiterpenketon yang bermanfaat untuk menurunkan panas.

Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya putih kekuningan dan rasanya pahit.

Caranya: Cuci bersih 10 gram umbi lempuyang emprit.  Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Campur dengan 2 sendok makan (sdm) madu bunga kapuk, aduk rata. Berikan 3 kali sehari.

2. Kunyit (Curcuma longa)

Memiliki kandungan minyak atsiri, curcumin, turmeron dan zingiberen yang dapat bermanfaat sebagai antibakteri, antioksidan, dan antiinflamasi (anti-peradangan). Selain sebagai penurun panas, campuran ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya oranye.

Caranya: Cuci bersih 10 gram umbi kunyit. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Tambahkan dengan perasan 1/2 buah jeruk nipis. Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 bagian campuran madu dan kunyit ini, kemudian berikan 3 kali sehari.

3. Sambiloto (Andrographis paniculata)

Seluruh bagian tanamannya dapat digunakan. Memiliki kandungan andrografolid lactones (zat pahit), diterpene, glucosides dan flavonoid yang dapat menurunkan panas. Bahkan pada tahun 1991 pernah diadakan penelitian di Thailand bahwa 6 g sambiloto per hari sama efektifnya dengan parasetamol.

Baca Juga: Gagal Ginjal Akut Misterius Meresahkan, Cek Hal Ini Saat Pilih Obat Sirup Agar Terhindar dari Cemaran Etilen Glikol dan Dietilen Glikol yang Diduga

Caranya: Rebus 10 gram daun sambiloto kering, 25 g umbi kunyit kering (2,5 ibu jari), dan 200 cc air. Rebus hingga mendidih dan airnya tinggal 100 cc, kemudian saring. Setelah hangat, tambahkan 100 cc madu bunga kapuk atau mahoni, aduk rata. Bagi menjadi 3 bagian, berikan 3 kali sehari.

4. Pegagan (Centella asiatica L.)

Tumbuhan yang dikenal pula dengan nama daun kaki kuda ini tumbuh merayap menutupi tanah. Daunnya berwarna hijau dan berbentuk seperti kipas ginjal. Memiliki kandungan triterpenoid, saponin, hydrocotyline, dan vellarine. Bermanfaat untuk menurunkan panas, revitalisasi tubuh dan pembuluh darah serta mampu memperkuat struktur jaringan tubuh. Pegagan juga bersifat menyejukkan atau mendinginkan, menambah tenaga dan menimbulkan selera makan.

Caranya : Rebus 1 genggam pegagan segar dengan 2 gelas air hingga mendidih dan airnya tinggal 1 gelas. Bagi menjadi 3 bagian dan diminum 3 kali sehari.

5. Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb.)

Penampilan temulawak menyerupai temu putih, hanya warna bunga dan rimpangnya berbeda. Bunga temulawak berwarna putih kuning atau kuning muda, sedangkan temu putih berwarna putih dengan tepi merah. Rimpang temulawak berwarna jingga kecokelatan, sedangkan rimpang bagian dalam temu putih berwarna kuning muda.

Temulawak memiliki zat aktif germacrene, xanthorrhizol, alpha betha curcumena, dan lain-lain. Manfaatnya sebagai antiinflamasi (antiperandangan), antibiotik, serta meningkatkan produksi dan sekresi empedu. Temulawak sejak dahulu banyak digunakan sebagai obat penurun panas, merangsang nafsu makan, mengobati sakit kuning, diare, mag, perut kembung dan pegal-pegal.

Caranya : Cuci bersih 10 gram rimpang temulawak. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 campuran madu dan temulawak, kemudian berikan 3 kali sehari.

6. Bawang merah (Allium cepa L.)

Baca Juga: Jangan Panik Soal Gagal Ginjal Akut Misterius Pada Anak, Ini yang Bisa Dilakukan Orang Tua Jika Anak Sakit

Bawang merah sering digunakan sebagai bumbu dapur. Memiliki kandungan minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin.

Caranya: Kupas 5 butir bawang merah. Parut kasar dan tambahkan dengan minyak kelapa secukupnya, lalu balurkan ke ubun-ubun dan seluruh tubuh, dikutip dari Kompas.com.

5 Obat Ditarik BPOM

"BPOM telah melakukan tindak lanjut dengan memerintahkan kepada industri farmasi pemilik izin edar untuk melakukan penarikan sirup obat dari peredaran di seluruh Indonesia dan pemusnahan untuk seluruh bets produk," ujar Penny, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/10/2022).

1. Termorex Sirup (obat demam) Produksi: PT Konimex Nomor izin edar: DBL7813003537A1 Kemasan dus, botol plastik @60 ml.

2. Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu) Produksi: PT Yarindo Farmatama Nomor izin edar: DTL0332708637A1 Kemasan dus, botol plastik @60 ml.

3. Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu) Produksi: Universal Pharmaceutical Industries Nomor izin edar: DTL7226303037A1 Kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml.

4. Unibebi Demam Sirup (obat demam) Produksi: Universal Pharmaceutical Industries Nomor izin edar: DBL8726301237A1 Kemasan Dus, Botol @ 60 ml.

5. Unibebi Demam Drops (obat demam) Produksi: Universal Pharmaceutical Industries Nomor izin edar: DBL1926303336A1 Kemasan Dus, Botol @ 15 ml.

Baca Juga: Batuk Anak Tak Kunjung Sembuh Ketahui Penyebabnya, Jangan Sembarangan Beri Sirup Obat Batuk! Ada yang Diduga Malah Sebabkan Gagal Ginjal Akut