Makanan yang banyak mengandung garam
Kebiasaan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung garam, sodium, atau natrium dapat meningkatkan tekanan darah. Kondisi ini apabila tidak dikontrol bisa membahayakan ginjal. Menurut Kementerian Kesehatan, anjuran konsumsi natrium atau sodium maksimal 2.000 miligram, atau maksimal satu sendok teh per hari. Hilangkan kebiasaan menambahkan garam meja ke sajian yang sudah terhidang di meja makan.
Bila perlu, kurangi asupan garam secara bertahap dengan menggantinya dengan rempah-rempah yang kaya cita rasa. Seiring berjalannya waktu, lidah bisa terbiasa menikmati sajian yang minim garam.
Makanan olahan
Makanan olahan, makanan yang diawetkan, makanan kaleng, makanan beku atau frozen food biasanya banyak mengandung natrium dan fosfor. Beberapa penelitian menunjukkan, kandungan fosfor dari makanan olahan bisa meningkatkan risiko penyakit ginjal dan masalah tulang. Coba perlahan ganti kebiasaan mengonsumsi makanan olahan atau berpengawet dengan pola makan untuk diet DASH (dietary approaches to stop hypertension) untuk mencegah darah tinggi.
Konsep DASH dirancang agar pelaku diet mengonsumsi makanan rendah garam, serta makan asupan yang banyak mengandung kalium, kalsium, dan mangnesium. Ketiganya efektif menurunkan tekanan darah.
Daging berlebihan
Protein hewani seperti daging dapat meningkatkan produksi asam dalam darah. Apabila seseorang kebiasaan makan daging berlebihan, ginjal lambat laun kesulitan menghilangkan asam dari darah.
Memang benar, protein seperti daging dibutuhkanuntuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan sel yang rusak. Namun, konsumsi daging sebaiknya tidak berlebihan dan harus selalu diimbangi dengan konsumsi buah dan sayuran.
Makanan tinggi gula
Gula berkontribusi pada obesitas yang meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi dan diabetes. Kedua penyakit ini merupakan penyebab gagal ginjal yang utama. Makanan tinggi gula bukan hanya makanan penutup seperti cake, dessert box, atau aneka kue kering.