GridFame.id - Masih punya utang puasa tahun lalu?
Tinggal hitungan bulan lagi Umat Muslim akan memasuki bulan Ramadan.
Ada baiknya mulai mengganti puasa sedari sekarang.
Salah satunya dengan melakukan qadha.
Qadha puasa Ramadhan adalah sebuah puasa pengganti yang dilakukan oleh seseorang untuk membayar utang puasa.
Seperti yang telah diketahui jika ada beberapa orang dalam keadaan tertentu yang boleh meninggalkan puasa di bulan Ramadan.
Qadha puasa itu hukumnya wajib bagi seluruh umat muslim yang telah baligh.
Dalam mengganti puasa ini sebaiknya juga mengerjakan amalan-amalan lainnya seperti tadarus quran sambil membaca artinya.
Tapi haruskah menggantinya di lain hari atau disebut sebagai hutang?
Apakah boleh mengganti puasa di hari Jumat?
Simak begini waktu yang tepat mengganti puasa.
Baca Juga: Masih Punya Utang Puasa 2 Tahun Lalu, Bolehkan Mengqadha di Tahun Ini?
Waktu yang Tepat Untuk Qadha Puasa
Dilansir dari laman resmi blibli.com, ini aturan waktu yang tepat untuk melakukan qadha puasa.
1. Sebelum Pertengahan bulan Sya’ban dan Akhir Bulan Sya’ban.
Hutang puasa sebaiknya dibayar sebelum memasuki bulan Ramadhan selanjutnya.
Selain itu mengqadha puasa ini sebaiknya segera dilakukan saat Anda masih ingat dan sehat, menurut pendapat pada ulama, ada dua batas waktu melakukan qadha puasa Ramadan.
Pertama, qadha puasa dilakukan maksimal sebelum pertengahan bulan Sya’ban di tahun berikutnya, jadi hukumnya makruh jika dikerjakan setelahnya.
Pendapat yang kedua yaitu melebihi pertengahan bulan Sya’ban tahun berikutnya hingga menjelang bulan Ramadan.
2. Lakukan Berurutan atau Terpisah
Tata cara mengganti puasa yang selanjutnya adalah menggantinya secara berurutan.
Mengganti puasa secara berurutan memanglah nggak wajib, tetapi ini lebih disarankan, jika Anda berpuasa pada bulan Ramadhan sebanyak 3 hari maka Anda disunnahkan untuk menggantinya dengan berpuasa 3 hari berturut-turut di luar Ramadan.
Baca Juga: Melaksanakan Puasa Ayura Tanpa Diawali Tasua, Bolehkah? Ini Penjelasannya
Jika terasa sulit bisa menggantinya secara berurutan, Anda juga diperbolehkan untuk menggantinya secara terpisah.
Misalnya Anda tidak puasa selama 3 hari, dan Anda menggantinya pada hari Selasa kemudian Kamis, dan Minggu di luar bulan Ramadan, Anda juga bisa menggantinya di beda bulan, asalkan sesuai dengan hutang puasa.
3. Dilakukan saat Bulan Syawal
Sebenarnya menggabungkan dua niat puasa, yakni niat qadha puasa Ramadhan dan juga niat puasa enam hari di bulan Syawal boleh dilakukan.
Anda tetap akan memperoleh pahala dari kedua puasa tersebut, namun jika Anda menginginkan pahala yang sempurna seperti puasa setahun penuh, maka dahulukan menunaikan puasa qadha puasa daripada puasa syawal atau Anda juga bisa mendahulukan puasa bulan Syawal dari qadha puasa Ramadhan.
Hal ini boleh dan puasa tetap sah tetapi pahala yang Anda peroleh tidaklah sempurna (puasa setengah tahun) karena Anda belum melunasi puasa Ramadan.
Jadi jika ingin mendapatkan pahala puasa setahun penuh, dahulukan qadha puasa baru puasa bulan syawal.
4. Dilakukan Bulan-bulan Selain Hari Terlarang
Waktu mengqadha puasa Ramadhan boleh dilakukan kapan pun pada hari lain setelah bulan Ramadhan dan sebelum bulan Ramadhan berikutnya.
Baca Juga: Bagaimana Hukum Puasa Syawal di Hari Jumat Boleh Atau Tidak? Ini Kata Ustadz Adi Hidayat
Jadi setelah bulan Ramadhan berakhir Anda bisa langsung menggantinya di semua bulan yang ada, tetapi ada beberapa hari tertentu yang melarang untuk berpuasa.
Anda pasti sudah tahu kalau saat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal itu Anda dilarang untuk berpuasa.
Selain itu, ada juga hari-hari lain yang nggak boleh untuk berpuasa yaitu pada Hari Raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah, dan juga pada hari tasyrik yaitu 11, 10, dan 13 Dzulhijjah, jadi Anda perlu mengingat hari-hari tersebut yang tidak boleh untuk mengganti puasa.
5. Dilakukan di Hari Selain Hari Jumat
Allah memberikan toleransi kepada umatnya yang berhalangan untuk mengerjakan puasa Ramadhan, dan boleh menggantinya hari lain kecuali jumat.
Hari jumat bukanlah hari raya islam, tetapi hal ini sesuai dengan hadis riwayat muslim yang berbunyi “Janganlah kalian mengkhususkan hari jumat untuk berpuasa dan malam harinya untuk bangun tidur”.
Larangan qadha puasa di hari jumat ini nggak sampai pada tahapan haram, hanya saja bagi orang yang telat mengerjakan puasa secara berturut-turut hingga jumat, maka harus di lanjut hingga hari sabtu.