GridFame.id -
Berpindah pengguna kendaraan bermotor yang pindah domisili atau tempat tinggal, wajib mendaftar ulang resgitrasi.
Dimana resgitrasi tersebut berdasarkan KTP dengan alamat tempat tinggal yang baru.
Mutasi juga dilakukan untuk mengganti BPKB dan STNK yang lama dengan yang baru.
Mengapa?
Lantaran pada saat pindah alamat tempat tinggal, plat nomor kendaraan akan berganti dengan domisili.
Hal ini dilakukan karena berkaitan dengan pembayaran pajak atau perpanjangan STNK.
Nantinya pengurusan administrasi kendaraan terikat pada domisili pemiliknya.
Namun, banyak yang malah datang ke calo untuk melakukan mutasi.
Dikira lebih murah, padahal menggunakan calo malah bisa lebih mahal.
Lalu berapa harga resmi untuk melakukukan mutasi kendaraan?
Humas Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta Dwi mengatakan, proses mutasi kendaraan hanya dilakukan jika kendaraan yang dibeli berasal dari luar daerah.
“Misalkan warga Jakarta membeli kendaraan dari luar Jakarta, maka perlu melakukan mutasi.
Tetapi, kalau masih satu kota tidak perlu mutasi tetapi bisa langsung balik nama,” kata Dwi kepada GridOto.com, Rabu (1/3/2023).
Adapun besaran biaya penerbitan surat mutasi kendaraan bermotor ke luar daerah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2020 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yakni sebesar Rp 150.000 untuk kendaraan bermotor roda dua atau tiga.
Sedangkan untuk kendaraan roda empat atau lebih maka biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp 250.000.
Sementara itu, untuk mengurus mutasi kendaraan akan diperlukan STNK dan BPKB baru sesuai dengan alamat kepemilikan terbaru.
Maka dari itu dibutuhkan biaya penerbitan STNK, BPKB, dan STNK baru.
Biaya penerbitan STNK baru sebesar Rp 60.000 untuk kendaraan roda dua atau tiga dan Rp 100,000 untuk roda empat atau lebih.
Artikel ini telah tayang gridoto.com dengan judul Biar Paham, Ini Biaya Resmi Mutasi Kendaraan per Maret 2023
Baca Juga: Jangan Panik Dulu! STNK Hilang Bisa Diurus Meski Status Motor Masih Kredit, Ini Syarat dan Caranya