Tujuannya adalah agar pihak pinjol dapat “membaca” berbagai data pada smartphone yang dipakai untuk mengunduh.
Nah, dari data itulah, mereka akan mendapatkan informasi untuk dianalisis apakah si pengguna atau calon debitur tersebut layak diberikan pinjaman dana tunai atau tidak.
Alasannya memakai data dari HP tentu saja oleh karena data pribadi pada smartphone lebih jujur ketimbang formulir pengajuan yang diisi sendiri oleh pengguna atau debitur.
Dimana peluang untuk mengurangi maupun memanipulasi data lewat formulir ini lebih besar ketimbang dari data pada smartphone.
Baca Juga: Duh Debt Collector Minta Bantuan Polisi untuk Paksa Debitur Lunasi Utang, Apa yang Harus Dilakukan?
4. Bersumber dari Data KTP
Umumnya, pinjaman online yang tanpa syarat dan jaminan minimal harus menyertakan data dan foto dari KTP.
Informasi dari KTP ini dapat dipakai sebagai alat untuk menganalisis proses pengajuan kredit. Tak hanya itu, sebagai bagian dari proses mitigasi risiko maka hampir semua pengajuan pinjaman online mengikutsertakan proses verifikasi wajah ke dalam-nya.