Menurut dia, berkendara di malam hari jauh lebih berisiko karena minimnya pencahayaan yang bisa mengaburkan pandangan pengemudi.
“Kalau bicara soal keamanan, jelas mudik di pagi hari jauh lebih aman. Ketika malam hari, anggaplah terjadi gangguan atau kendala pada mobil, bantuan pasti akan lebih sulit datang,” ujarnya.
Akan tetapi, bukan berarti mengemudi di malam hari sepenuhnya dilarang.
Ada situasi-situasi tertentu yang bisa saja mengharuskan pengemudi untuk melakukan perjalanan di malam hari, seperti potensi macet panjang atau pengalihan jalan.
Bagi pengemudi yang terpaksa melakukan perjalanan di malam hari, hal utama yang harus diperhatikan adalah kondisi fisik dan kesehatan.
Marcell Kurniawan, Direktur Pelatih The Real Driving Centre (RDC), menyarankan kepada pengemudi yang hendak melakukan perjalanan di malam hari untuk melakukan istirahat yang cukup terlebih dahulu, minimal 4 sampai 5 jam sebelum memulai perjalanan.
“Ngantuk itu musuh utama ketika berkendara, jadi pastikan supaya pengemudi tidak mengantuk. Kalau kantuk tidak tertahankan, sebaiknya menepi saja dan beristirahat, jangan dipaksa,” ujarnya.