Find Us On Social Media :

Belajar Dari Korban Indra Kenz Melayang Uang Ratusan Juta, Ini Ciri-ciri Trading Abal-abal

ciri-ciri trading abal-abal

GridFame.id - 

Trading abal-abal, atau biasa disebut juga scam trading, adalah praktik penipuan di mana trader atau perusahaan menipu investor.

Mereka biasanya akan menawarkan investasi palsu atau mengelola dana investor dengan cara yang tidak sah.

Praktik trading abal-abal semakin umum terjadi di era digital, dengan munculnya platform perdagangan online yang mudah diakses oleh siapa saja.

Salah satu yang sempat ramai kasus trading adalah Indra Kenz dan juga Doni Salmanan.

Dimana banyak korban yang sampai kehilangan uang hingga ratusan juta rupiah bahkan miliaran.

Banyak masyarakat yang tergiur karena 'branding' Indra Kenz yang selalu flexing.

Apalagi ia selalu mengatakan bisa mendapatkan uang dalam jumlah besar hanya di waktu singkat.

Tentu saja hal ini membuat banyak masyarakat menjadi percaya.

Apalagi Indra Kenz juga dikenal dekat dengan beberapa artis ternama yang semakin membuat korbannya yakin.

Nah, agar tak tertipu trading abal-abal, ada beberapa hal yang harus anda ketahui.

Baca Juga: Jangan Sampai Jadi Korban Afiliator Seperti Indra Kenz, Berikut 6 Ciri-ciri Trading Bodong

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri trading abal-abal yang perlu diperhatikan agar investor terhindar dari penipuan:

  1. Janji keuntungan yang terlalu tinggi

Salah satu ciri paling umum dari trading abal-abal adalah janji keuntungan yang terlalu tinggi. Investor harus berhati-hati dengan setiap klaim yang tidak masuk akal seperti “pengembalian investasi 100% dalam waktu singkat” atau “keuntungan tetap sebesar 50% setiap bulan”. Jika suatu tawaran terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, maka kemungkinan besar itu bukanlah kenyataan.

  1. Tidak ada regulasi

Trading abal-abal biasanya tidak diatur oleh otoritas keuangan resmi dan tidak memiliki lisensi untuk melakukan perdagangan. Mereka mungkin hanya terdaftar sebagai perusahaan yang tidak diatur atau bahkan tidak terdaftar sama sekali. Investor harus melakukan pengecekan terlebih dahulu apakah perusahaan tersebut terdaftar dan diatur oleh otoritas keuangan yang sah sebelum melakukan investasi.

  1. Tidak adanya informasi yang jelas

Perusahaan trading abal-abal biasanya tidak memberikan informasi yang jelas tentang cara mereka menghasilkan keuntungan. Mereka cenderung hanya memberikan informasi umum atau klaim-klaim yang tidak terbukti. Investor harus meminta informasi yang lebih rinci tentang bagaimana investasi mereka dikelola dan bagaimana keuntungan dihasilkan.

  1. Teknik tekanan atau persuasi

Salah satu taktik yang sering digunakan oleh perusahaan trading abal-abal adalah melakukan tekanan atau persuasi pada investor agar cepat memutuskan untuk melakukan investasi. Mereka bisa memberikan tawaran khusus yang hanya berlaku untuk beberapa jam, atau mengancam dengan kehilangan kesempatan jika investor tidak segera bertindak. Investor harus berhati-hati dan tidak tergesa-gesa dalam memutuskan untuk melakukan investasi.

  1. Biaya tersembunyi atau tidak jelas

Trading abal-abal sering kali memiliki biaya tersembunyi atau tidak jelas. Investor harus memahami biaya yang terkait dengan investasi mereka, termasuk biaya manajemen, biaya transaksi, dan biaya penarikan dana. Jika biaya yang terkait tidak jelas atau terlihat terlalu tinggi, investor harus berhati-hati dan mempertimbangkan kembali keputusannya.

Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.

Baca Juga: Kiky Saputri Sampai Ludes Rp 2,5 Miliar, Ini Tips Agar Tak Tertipu Trading