Mereka mungkin tidak merespons pertanyaan atau permintaan informasi dengan cepat atau memberikan tanggapan yang tidak memuaskan.
6. Tidak memiliki testimoni atau referensi yang valid
Agen properti yang sah biasanya memiliki testimoni atau referensi dari klien sebelumnya yang dapat diverifikasi.
Agen properti penipu mungkin tidak dapat memberikan testimoni atau referensi yang valid atau menghindari memberikan kontak informasi klien sebelumnya.
7. Transaksi yang tidak transparan
Agen properti penipu mungkin tidak menyediakan dokumen-dokumen resmi atau jelas terkait dengan transaksi properti.
Mereka dapat menghindari memberikan perjanjian tertulis yang jelas atau menggunakan kontrak yang ambigu.
8. Tidak memiliki kehadiran atau reputasi online yang kuat
Lakukan penelitian online tentang agen properti sebelum menggunakan layanannya.
Agen properti penipu mungkin memiliki kehadiran online yang minimal atau tidak memiliki ulasan atau testimoni yang positif.
Penting untuk melakukan penelitian dan memverifikasi keabsahan agen properti sebelum melakukan transaksi.
Pastikan untuk bekerja dengan agen properti yang berlisensi, memiliki reputasi baik, dan memberikan informasi yang jelas dan transparan.
Jika ada kecurigaan terhadap tindakan penipuan, laporkan kepada otoritas yang berwenang.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Cara Membedakan Aplikasi Investasi Real dan Ponzi Ternyata Gampang Banget, Lihat di Bagian Ini!