GridFame.id - Industri pinjaman online (pinjol) telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Keberadaannya memberikan akses yang lebih mudah bagi masyarakat untuk mendapatkan dana darurat.
Umumnya, pinjol hanya meminta beberapa data pribadi saja.
Proses pencairannya pun relatif cepat.
Namun, bersama dengan kemudahan tersebut, muncul pula permasalahan terkait penagihan yang dapat merugikan debitur.
Salah satu permasalahan utama adalah pelanggaran yang sering dilakukan oleh debt collector pinjol.
Sayangnya, beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh debt collector tidak disadari oleh debitur.
Debitur sendiri punya hak untuk melaporkan tindakan-tindakan penagihan di luar regulasi.
Artikel ini akan membahas beberapa pelanggaran penagihan yang sering terjadi dan perlu dipahami oleh semua pihak.
Apa saja?
Simak sampai tuntas, yuk!
Pelanggaran DC Pinjol
1. Pelanggaran Privasi
Debt collector kadang-kadang menghubungi teman, keluarga, atau bahkan tempat kerja debitur untuk menagih utang.
Ini bukan hanya melanggar privasi debitur, tetapi juga bisa merusak hubungan sosial dan profesional mereka.
Menurut regulasi yang ada, seharusnya debt collector hanya berkomunikasi dengan debitur atau pihak yang telah diberi izin oleh debitur.
2. Ancaman dan Intimidasi
Beberapa debt collector menggunakan taktik ancaman dan intimidasi untuk memaksa debitur membayar utang mereka.
Mereka mungkin mengancam akan melaporkan debitur ke pihak berwenang, menggugat mereka, atau bahkan mengancam fisik.
Taktik semacam ini adalah pelanggaran hukum dan dapat merusak kesejahteraan mental dan emosional debitur.
3. Penyamaran Identitas
Debt collector yang tidak etis mungkin menyamar atau memberikan informasi palsu tentang identitas mereka ketika menghubungi debitur.
Baca Juga: Terpaksa Bayar Tagihan Lewat DC Pinjol? Perhatikan Beberapa Hal Ini Agar Uang Tak Dibawa Kabur
Mereka bisa menggunakan nama palsu atau mengaku sebagai pihak berwenang, seperti polisi atau pengacara.
Ini adalah pelanggaran hukum dan harus diwaspadai oleh debitur.
4. Kontak yang Berlebihan
Regulasi biasanya mengatur seberapa sering dan kapan debt collector boleh menghubungi debitur.
Namun, beberapa debt collector mungkin melanggar aturan ini dengan terus-menerus menghubungi debitur, bahkan di jam-jam yang tidak sesuai.
Ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari debitur dan juga melanggar hukum.
5. Tidak Memberikan Informasi yang Jelas
Debitur memiliki hak untuk memahami dengan jelas berapa jumlah utang yang harus mereka bayar, termasuk bunga dan biaya lainnya.
Debt collector yang tidak memberikan informasi yang jelas dan transparan kepada debitur melanggar regulasi yang berlaku.
Sebagian isi artikel ini dibuat dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.