Find Us On Social Media :

Jangan Cuma Tergiur Harga Murah! Ini Kerugian Beli Rumah Pakai Sistem Pesan Bangun

kerugian beli rumah sistem pesan bangun (ISTIMEWA)

GridFame.id - Sistem pesan bangun, atau yang dikenal sebagai pembelian off-plan, merujuk pada pembelian properti yang masih dalam tahap perencanaan atau konstruksi.

Dalam sistem ini, pembeli membeli rumah atau unit apartemen sebelum konstruksi selesai atau bahkan dimulai.

Artinya, pembeli memutuskan untuk membeli properti berdasarkan rencana dan spesifikasi yang diajukan oleh pengembang sebelum pembangunan fisik dimulai.

Pembeli memutuskan untuk membeli properti berdasarkan rencana, gambar-gambar, dan deskripsi yang diberikan oleh pengembang.

Biasanya, pengembang memiliki model atau gambaran virtual tentang bagaimana properti akan terlihat setelah selesai.

Pembayaran untuk properti pesan bangun biasanya dilakukan secara bertahap sesuai dengan progres konstruksi.

Sejumlah pembayaran diatur dalam kontrak, dan pembeli akan membayar sebagian dari total harga pada tahap-tahap tertentu selama konstruksi.

Pembeli terlibat secara aktif dalam proses pembangunan, memiliki kesempatan untuk memberikan masukan atau pilihan terkait desain interior, bahan bangunan, atau fitur tertentu selama tahap perencanaan atau konstruksi awal.

Salah satu keuntungan utama dari sistem pesan bangun adalah harga yang mungkin lebih rendah dibandingkan dengan harga properti yang sudah jadi.

Pembeli dapat memperoleh keuntungan finansial jika nilai properti meningkat setelah selesai dibangun.

Namun dibalik itu, ada kerugian membeli properti atau rumah dengan sistem ini.

Baca Juga: Apakah Berpengaruh Terhadap SLIK OJK? Ini Sederet Risiko Membatalkan KPR setelah Akad Kredit

Kerugian Beli Rumah Sistem Pesan Bangun

Membeli rumah dengan sistem pesan bangun atau yang sering dikenal sebagai rumah off-plan (off-plan property) memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut adalah beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan:

1. Keterlambatan Penyelesaian Konstruksi

Salah satu risiko utama adalah keterlambatan dalam penyelesaian konstruksi.

Proyek pembangunan bisa mengalami kendala teknis, regulasi, atau keuangan yang mengakibatkan keterlambatan penyerahan unit kepada pembeli.

2. Perubahan Rencana dan Spesifikasi

Kadang-kadang, pengembang dapat melakukan perubahan pada desain atau spesifikasi aslinya tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada pembeli.

Hal ini dapat mempengaruhi kualitas dan tata letak rumah yang telah diharapkan.

3. Risiko Pembangun Bangkrut

Jika pengembang atau kontraktor bangkrut selama proses konstruksi, pembeli mungkin menghadapi risiko kehilangan uang muka atau bahkan kesulitan mendapatkan rumah yang sudah dibayar.

4. Nilai Properti yang Turun

Nilai properti dapat mengalami fluktuasi selama periode konstruksi, jika pasar properti menurun, nilai rumah pada saat penyelesaian konstruksi mungkin lebih rendah daripada saat pertama kali dibeli.

Baca Juga: Berapa Persen DP KPR Agar Bisa Di ACC Meski Skor BI Checking Jelek?

5. Ketidakpastian Lokasi dan Lingkungan Sekitar

Pembeli mungkin tidak sepenuhnya mengetahui kondisi lingkungan dan fasilitas di sekitar properti saat membeli, terutama jika pembangunan sedang berlangsung di daerah yang masih berkembang.

6. Biaya Tambahan yang Tidak Diperkirakan

Pembeli mungkin dihadapkan pada biaya tambahan yang tidak diperkirakan, seperti biaya pendaftaran, pajak properti, atau biaya lainnya yang muncul setelah penyelesaian konstruksi.

7. Resiko Pajak dan Peraturan

Perubahan peraturan atau kebijakan pajak selama periode konstruksi dapat mempengaruhi biaya akhir atau struktur pajak pembelian properti.

8. Kekhawatiran Mengenai Kualitas Konstruksi

Pembeli mungkin khawatir tentang kualitas konstruksi dan bahan yang digunakan, terutama jika pengembang tidak memiliki catatan yang baik atau pengalaman sebelumnya.

9. Keterbatasan Perundingan Harga

Pembeli mungkin memiliki sedikit atau tanpa ruang perundingan pada harga karena harga biasanya sudah ditetapkan pada awal kontrak pembelian.

Meskipun ada kekurangan, banyak orang memilih sistem pesan bangun karena dapat memberikan harga lebih murah dibandingkan dengan properti yang sudah jadi.

Untuk meminimalkan risiko, penting bagi pembeli untuk melakukan riset yang cermat, memahami kontrak dengan baik, dan bekerja sama dengan pengacara atau agen properti yang berpengalaman.

Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.

Baca Juga: Bukan Cuma Gegara Paylater! Ini 5 Alasan Kenapa Anak Muda Lebih Susah Ambil KPR Rumah