GridFame.id - Buka usaha bersama teman dapat menjadi pengalaman yang memuaskan, namun juga membawa risiko dan potensi kerugian.
Berbisnis dengan teman dapat membawa faktor-faktor pribadi ke dalam hubungan bisnis.
Perbedaan pendapat atau konflik pribadi dapat merusak persahabatan dan mempengaruhi kinerja bisnis.
Ada risiko ketidaksetaraan kontribusi dan keterlibatan dalam bisnis, salah satu teman mungkin merasa bahwa ia memberikan lebih banyak upaya atau sumber daya dibandingkan yang lain, menyebabkan ketidakpuasan dan ketidakharmonisan.
Teman-teman dapat memiliki visi dan tujuan yang berbeda untuk bisnis, jika tidak ada keselarasan dalam visi ini, itu dapat mengarah pada ketegangan dan kesulitan mengambil keputusan strategis.
Tanpa pembagian peran dan tanggung jawab yang jelas, bisnis bisa menjadi kacau.
Ketidakjelasan ini dapat mengakibatkan tumpang tindih tanggung jawab atau kegagalan dalam melaksanakan tugas yang seharusnya dilakukan oleh masing-masing pemilik.
Kekurangan kesepakatan bisnis yang jelas dapat menjadi masalah besar, tanpa kesepakatan tertulis yang merinci berbagai aspek bisnis, termasuk pembagian laba, pengambilan keputusan, dan prosedur keluar, Anda berisiko mengalami konflik di kemudian hari.
Banyak usaha memerlukan modal yang signifikan, jika salah satu teman tidak dapat memenuhi kewajibannya terhadap bisnis, hal itu dapat menjadi sumber ketidakstabilan keuangan.
Bisnis yang dijalankan bersama teman dapat berdampak pada hubungan pribadi, jika bisnis menghadapi tekanan atau kegagalan, hal itu dapat merusak hubungan persahabatan.
Sebelum itu terjadi, ketahui apa yang harus tercantum dalam surat perjanjian bisnis dengan teman.
Baca Juga: Ini Dia 5 Metode Promosi Bisnis Rumahan Kecil-kecilan, Pasti Langsung Dikenal Banyak Orang!
Membuat perjanjian bisnis yang jelas dan komprehensif sangat penting ketika membuka usaha bersama teman.
Perjanjian bisnis dapat membantu mencegah konflik di masa depan dan memberikan landasan hukum untuk mengatasi situasi yang tidak terduga, berikut beberapa poin yang sebaiknya dimasukkan ke dalam perjanjian bisnis:
1. Profil Usaha
Jelaskan dengan jelas profil usaha, termasuk jenis usaha, tujuan, visi, dan misi, tentukan batasan-batasan bisnis tersebut dan ruang lingkup aktivitas yang diizinkan.
2. Partisipasi dan Kontribusi Finansial
Rinci bagaimana masing-masing mitra akan berkontribusi secara finansial ke dalam bisnis, termasuk jumlah modal yang akan disetor, tanggung jawab untuk biaya operasional, dan prosedur untuk mengatasi kebutuhan keuangan tambahan.
3. Pembagian Laba dan Kerugian
Tentukan bagaimana laba dan kerugian akan dibagi di antara mitra, hal ini dapat mencakup persentase pembagian, distribusi keuntungan, dan apakah laba dapat direinvestasikan dalam bisnis.
4. Peran dan Tanggung Jawab
Tetapkan peran dan tanggung jawab masing-masing mitra, ini mencakup tugas-tugas khusus, keterlibatan dalam pengambilan keputusan, dan kontribusi operasional.
5. Keputusan Pengambilan Keputusan
Baca Juga: Pembeli Auto Kabur! Hindari 3 Cara Ini Jika Ingin Promosikan Produk di Media Sosial
Tentukan bagaimana keputusan akan diambil, apakah keputusan signifikan memerlukan persetujuan mayoritas atau konsensus? Apakah ada pembagian tanggung jawab pengambilan keputusan tertentu?
6. Prosedur Keluar dan Pembelian Kembali Saham
Rinci prosedur jika salah satu mitra ingin keluar dari bisnis atau jika perlu ada pembelian kembali saham, hal ini dapat mencakup penilaian nilai bisnis dan mekanisme pembayaran.
7. Ketentuan Non-Bersaing dan Kerahasiaan
Masukkan klausul yang melarang mitra untuk bersaing langsung dengan bisnis atau mengungkapkan informasi rahasia setelah keluar dari bisnis.
8. Penyelesaian Sengketa
Tentukan cara menyelesaikan sengketa, apakah melalui mediasi, arbitrase, atau melalui sistem hukum konvensional, hindari konflik dengan memasukkan cara-cara damai untuk menyelesaikan perbedaan.
9. Durasi Perjanjian
Tetapkan durasi perjanjian bisnis, atau cara untuk mengakhiri perjanjian jika diperlukan, apakah akan ada klausul perpanjangan atau opsi untuk mengakhiri perjanjian?
10. Hak Milik Intelektual
Tentukan bagaimana hak milik intelektual akan dikelola dan dibagi di antara mitra, ini termasuk paten, merek dagang, dan hak cipta.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Apa Perbedaan Franchise dan Reseller? Simak Ini Biar Tak Salah Join Bisnis