Find Us On Social Media :

Hati-hati! Berikut 4 Tipe Franchise yang Harus Dihindari Pebisnis

tipe franchise yang harus dihindari

GridFame.id - Franchise telah menjadi model bisnis yang populer di seluruh dunia.

Konsepnya yang unik memungkinkan seseorang untuk memiliki dan mengoperasikan bisnis dengan menggunakan merek, produk, dan sistem yang telah ada, yang disediakan oleh pemilik waralaba.

Apa sebenarnya franchise itu, dan bagaimana model bisnis ini telah mempengaruhi perekonomian global?

Franchise adalah bentuk kerjasama antara pemilik merek (franchisor) dan individu atau perusahaan (franchisee) yang memungkinkan franchisee.

Tujuannya untuk menjalankan bisnis dengan menggunakan merek, produk, dan sistem operasional yang telah ada.

Dalam kerjasama ini, franchisee membayar biaya awal dan royalti kepada franchisor sebagai imbalan atas hak untuk menggunakan merek dan sistem bisnisnya.

Terdapat beberapa jenis franchise, termasuk: Franchise Produk, Franchise Layanan, Franchise Investasi.

Di Indonesia, bisnis franchise telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Berbagai merek lokal dan internasional telah membuka peluang franchise di berbagai sektor, mulai dari makanan dan minuman hingga jasa dan ritel.

Franchise telah menjadi pilihan populer bagi para pengusaha yang ingin memulai bisnis dengan risiko yang lebih rendah.

Namun, ketika baru memulai franchise, sebaiknya jangan sembarangan memilih.

Dalam artikel ini, kita akan membahas empat tipe franchise yang harus dihindari oleh para pebisnis.

Baca Juga: Untungnya Dua Kali Lipat Saat Ramadhan! Segini Modal yang Dibutuhkan Untuk Franchise Es Teh Gardoe

4 Tipe Franchise yang Harus Dihindari Pebisnis

1. Franchise dengan Biaya Awal yang Terlalu Tinggi

Salah satu tanda franchise yang sebaiknya dihindari adalah biaya awal yang terlalu tinggi.

Beberapa franchise menawarkan paket awal dengan biaya yang sangat tinggi, yang mungkin sulit untuk dikembalikan dalam jangka waktu yang wajar.

Biaya awal yang tinggi dapat menghambat kemampuan pebisnis untuk menghasilkan keuntungan, terutama pada awal usaha.

2. Franchise dengan Royalti dan Fee yang Tidak Proporsional

Selain biaya awal, pebisnis juga perlu memperhatikan royalti dan fee yang harus dibayarkan kepada franchisor.

Beberapa franchise menerapkan royalti dan fee yang tidak proporsional terhadap pendapatan yang dihasilkan, yang dapat mengurangi keuntungan secara signifikan.

Penting untuk memahami struktur royalti dan fee serta memastikan bahwa mereka sebanding dengan nilai yang diberikan oleh franchisor.

Baca Juga: Bakal Laris Manis Saat Bulan Ramadhan! Begini Cara Buka Franchise Warmindo Kekinian dengan Modal Dibawah Rp 10 Juta

3. Franchise dengan Sejarah yang Buruk

Sejarah franchise adalah faktor penting dalam menentukan keberhasilan suatu bisnis.

Franchise dengan sejarah yang buruk, seperti masalah hukum atau kontroversi publik, dapat merusak reputasi bisnis dan mengurangi minat konsumen.

Sebelum memutuskan untuk bergabung dengan franchise, penting untuk melakukan riset menyeluruh tentang sejarah dan reputasi franchisor.

4. Franchise dengan Dukungan yang Minim

Salah satu keuntungan utama dari franchise adalah dukungan yang diberikan oleh franchisor kepada para franchisee.

Franchise dengan dukungan yang minim, seperti pelatihan yang tidak memadai atau bantuan operasional yang terbatas, dapat menghambat kemampuan pebisnis untuk menjalankan usaha dengan efektif.

Penting untuk memastikan bahwa franchisor menyediakan dukungan yang memadai sebelum memutuskan untuk bergabung dengan franchise tersebut.

Baca Juga: Lebih Baik Jadi Dropshipper atau Buka Franchise Jika Ingin Bisnis dengan Modal Kecil?