GridFame.id - Di banyak negara, termasuk di Indonesia, tidak ada larangan khusus bagi debt collector untuk menagih utang selama bulan puasa.
Namun, baik debitur maupun kolektor utang seharusnya tetap menghormati waktu ibadah dan tradisi keagamaan orang lain.
Pada dasarnya, debt collector masih memiliki hak untuk menagih utang selama bulan puasa.
Tetapi mereka harus melakukannya dengan hormat dan memperhatikan sensitivitas terhadap waktu dan situasi agama orang yang mereka hubungi.
Mereka seharusnya tidak mengganggu debitur selama waktu ibadah atau mengambil tindakan yang dapat dianggap tidak pantas selama bulan puasa.
Jika seorang debitur merasa terganggu atau tidak nyaman dengan kontak dari debt collector selama bulan puasa, mereka dapat menyampaikan permintaan untuk menunda.
Debitur juga bisa mengatur ulang waktu kontak tersebut hingga setelah bulan puasa berakhir.
Meskipun demikian, jika ada utang yang belum diselesaikan, tanggung jawab debitur untuk tetap mengatasi kewajiban finansialnya, baik itu bulan puasa atau tidak.
Penting bagi semua pihak, baik debitur maupun kolektor utang, untuk tetap menghormati nilai-nilai dan praktik keagamaan orang lain selama bulan puasa dan sepanjang tahun.
Lalu bagaimana jika debt collector nekat datang menagih saat sedang tarawih?
Jangan takut, ini yang harus dilakukan debitur untuk mengusirnya.
Baca Juga: DC Tak Boleh Mempermalukan Debitur ke Kontak Darurat! Simak ini 7 Aturan Penagihan Terbaru dari OJK
Jika seorang debt collector mendatangi debitur selama tarawih atau waktu ibadah lainnya, ini bisa menjadi situasi yang tidak nyaman.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil oleh debitur dalam situasi tersebut:
1. Jangan Panik
Pertama-tama, tetaplah tenang dan jangan panik, terlepas dari situasi keuangan Anda, Anda memiliki hak untuk menjalankan ibadah dengan damai dan tanpa gangguan.
2. Beri Tahu Agen Penagih Utang
Jika Anda merasa terganggu atau tidak nyaman dengan kedatangan debt collector selama waktu ibadah, Anda memiliki hak untuk memberi tahu mereka bahwa Anda sedang menjalankan ibadah dan meminta mereka untuk meninggalkan properti Anda.
Anda bisa mengatakan secara sopan bahwa Anda akan mengurus masalah keuangan di luar waktu ibadah.
3. Konfirmasi Identitas
Pastikan untuk memastikan bahwa orang yang datang adalah benar-benar agen penagih utang yang sah dan memiliki hak untuk menagih utang Anda.
Anda memiliki hak untuk meminta identifikasi resmi dan menanyakan tujuan kunjungan mereka.
4. Jangan Beri Informasi Pribadi
Hindari memberikan informasi pribadi atau keuangan kepada agen penagih utang saat mereka datang, terutama jika Anda tidak yakin tentang legitimasi mereka atau jika Anda merasa terganggu oleh kedatangan mereka selama waktu ibadah.
5. Catat Detail Kunjungan
Jika Anda merasa terganggu atau tidak nyaman dengan kedatangan debt collector selama waktu ibadah, catat detail kunjungan tersebut, termasuk nama agen, perusahaan mereka, dan waktu kunjungan.
Ini bisa menjadi bukti jika Anda perlu mengajukan keluhan atau menindaklanjuti masalah ini di kemudian hari.
6. Berbicara dengan Pihak yang Bertanggung Jawab
Jika Anda merasa bahwa kunjungan debt collector selama waktu ibadah adalah pelanggaran atau tidak etis, pertimbangkan untuk berbicara dengan manajemen perusahaan penagihan utang atau badan pengatur yang relevan untuk mengungkapkan keprihatinan Anda.
Selama bulan Ramadan atau waktu ibadah lainnya, penting untuk menjaga ketenangan dan fokus pada ibadah Anda.
Jika Anda merasa terganggu oleh kunjungan debt collector, jangan ragu untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi hak-hak Anda dan menjalankan ibadah Anda dengan damai.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.