Find Us On Social Media :

Jangan Asal Ikut-ikutan, Ini 3 Trik Memulai Investasi Jangan Pendek atau Panjang

GridFame.id - Belakangan banyak orang mulai tertarik untuk berinvestasi.

Ada banyak instrumen investasi yang bisa dimulai dengan modal kecil.

Investasi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan ekonomi dan keuangan seseorang.

Ini bisa menjadi cara untuk mengalokasikan uang Anda dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.

Dengan berinvestasi, Anda dapat menghasilkan pendapatan pasif seperti dividen, bunga, atau pertumbuhan modal.

Jika uang Anda tidak diinvestasikan, nilainya akan tergerus oleh inflasi. Melalui investasi, Anda dapat mencoba mengalahkan laju inflasi dan mempertahankan daya beli Anda.

Investasi merupakan kunci untuk mempersiapkan masa pensiun dan mencapai keamanan finansial.

Dengan membangun portofolio investasi yang kuat, Anda dapat menciptakan sumber pendapatan yang stabil di masa pensiun atau menghadapi situasi keuangan yang tidak terduga.

Bagi pemula, ada beberapa hal yang harus dipelajari sebelum invetasi.

Jangan sampai uang yang dialokasikan untuk investasi justru menimbulkan kerugian.

Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Baca Juga: Risikonya Cukup Tinggi, Ini yang Harus Disiapkan Sebelum Mulai Investasi Kripto

Dilansir dari laman resmi bca.co.id, ada beberapa tips sebelum mulai investasi, yaitu: 

1. Tentukan Tujuan Investasi

Tujuan investasi ada banyak, mulai dari menyiapkan dana pendidikan, pernikahan, dana darurat, beli gawai, bahkan untuk menghadapi masa pensiun, dan seterusnya.

Memiliki tujuan investasi ini penting karena bisa menjadi motivasi kamu untuk lebih rajin berinvestasi.

2. Ukur Kemampuan Finansial

Setelah punya tujuan investasi, langkah selanjutnya Anda perlu mengukur kemampuan finansial.

Artinya, coba alokasikan berapa dana yang mampu disisihkan dari penghasilan sekarang untuk investasi.

Nah, jika tujuan investasi, alokasi dana, dan kemampuan finansial sudah terukur, saatnya menentukan jangka waktu investasi

- Investasi jangka pendek: Investasi dalam rentang waktu 1-3 tahun.

Beberapa contoh investasi jangka pendek, yaitu mewujudkan keinginan beli gawai terbaru dalam 2 tahun, traveling ke tempat favorit dalam satu tahun, mengumpulkan dana pendidikan untuk lanjut kuliah dalam tiga tahun, dan sebagainya.

- Investasi jangka menengah: Investasi dalam jangka waktu 3-5 tahun.

Baca Juga: Marak Aplikasi Investasi dan Kripto Ilegal di Play Store, Begini Ciri-cirinya

Investasi jangka menengah bisa bermacam-macam, mulai dari menyiapkan dana pernikahan, membeli kendaraan, menyiapkan DP rumah, atau apa pun yang bisa diwujudkan dalam rentang waktu tersebut

- Investasi jangka panjang: Artinya investasi untuk goals 5 tahun ke atas bahkan, tak jarang investasi jangka panjang itu di atas 10 tahun.

Banyak investor berinvestasi dalam horison waktu ini untuk goals seperti menyiapkan masa pensiun, biaya pendidikan anak, uang pensiun dan tujuan lain yang memerlukan waktu panjang untuk diwujudkan.

3. Buat Skala Prioritas

Ada primary goals, ada juga aspirational goals.

Biasanya primary goals memiliki risk tolerance yang lebih rendah, kebutuhan likuiditas yang lebih tinggi, serta jangka waktu yang lebih pendek.

Contohnya, beli mobil keluarga yang efisien dan terjangkau untuk meningkatkan mobilitas.

Sementara aspirational goals memiliki risk tolerance yang lebih tinggi, kebutuhan likuiditas yang lebih rendah, dan jangka waktu yang lebih panjang.

Contohnya, mau beli mobil mewah dua pintu di masa depan, goals ini bisa diposisikan sebagai “bonus” setelah primary goal terwujud.

Baca Juga: Siap Panen THR Lebaran Nanti! Ini Rekomendasi Investasi yang Cocok dan Aman untuk Pelajar