GridFame.id - Salah satu keunggulan utama e-commerce adalah kemudahan aksesibilitasnya. Konsumen dapat melakukan transaksi kapan saja dan di mana saja asalkan terhubung dengan internet.
E-commerce memungkinkan adanya transaksi lintas batas negara secara mudah, memperluas pasar potensial bagi pelaku usaha tanpa terbatas oleh batasan geografis.
Model bisnis e-commerce beragam, mulai dari toko online, pasar daring (marketplace), lelang online, hingga layanan berlangganan.
Setiap model memiliki karakteristik dan strategi pemasaran yang berbeda.E-commerce telah mengubah lanskap bisnis secara signifikan, memungkinkan pelaku usaha kecil dan menengah untuk bersaing secara global dengan perusahaan besar.
Keamanan transaksi menjadi perhatian utama dalam e-commerce.
Penggunaan enkripsi data, sertifikasi keamanan, dan teknologi deteksi fraud menjadi bagian integral dari infrastruktur e-commerce.
Logistik merupakan elemen penting dalam e-commerce, memastikan produk dikirimkan dengan cepat dan tepat kepada konsumen.
Penggunaan sistem manajemen rantai pasokan yang efisien sangat dibutuhkan.
E-commerce juga telah mendorong inovasi dalam pembayaran elektronik. Metode pembayaran seperti dompet digital, kartu kredit, dan transfer bank secara online telah menjadi standar dalam transaksi e-commerce.
Namun, sebaiknya lebih berhat-hati ketika berbelanja di e-commerce lantaran marak modus penipuan.
Salah satunya dialami oleh warganet, dimana ia tak mendapatkan barang yang sesuai.
Baca Juga: Ini 4 Cara yang Bisa Dipakai Untuk Lacak Nomor Telepon Pelaku Penipuan Online
Seorang anonim di akun @tanyarlfess membeberkan pengalaman buruknya.
Dimana ia baru saja terkena tipu di salah satu e-commerce.
Ia awalnya membeli mukena namun yang datang barangnya malah tak sesuai.
Setelah penipuan tersebut, toko yang dimaksud hilang begitu saja.
Modus penipuan ini memang marak beredar terutama di e-commerce.
Nah agar tak tertipum berikut ini ciri-ciri penipuan e-commcerce yang berujung scam:
1. Penipuan seringkali menawarkan diskon atau harga yang jauh di bawah harga pasaran untuk menarik perhatian konsumen.
2. Situs e-commerce palsu seringkali memiliki tampilan yang menyerupai situs web resmi, tetapi dapat diidentifikasi melalui URL yang tidak aman atau tidak memiliki sertifikat SSL.
3. Penipuan e-commerce seringkali menggunakan metode pembayaran yang tidak biasa atau tidak aman, seperti transfer bank langsung, pembayaran melalui layanan transfer uang, atau mata uang kripto.
4. Situs e-commerce palsu mungkin memiliki deskripsi produk yang tidak lengkap, gambar yang tidak jelas, atau informasi yang bertentangan antara halaman produk.
5. : Penipuan e-commerce seringkali sulit untuk dihubungi atau tidak responsif terhadap pertanyaan atau masalah pelanggan.
Baca Juga: Baru Lamar Kerja Diminta Isi KK dan KTP? Waspada Modus Penipuan Google Form Loker Berujung Scam