GridFame.id - Investasi merupakan kegiatan yang memiliki peran penting dalam mengelola keuangan secara efektif dan meraih tujuan finansial jangka panjang.
Berinvestasi merupakan cara untuk mengalokasikan dana secara cerdas guna mendapatkan pengembalian atau keuntungan di masa depan.
Tujuan investasi umumnya adalah untuk mencapai keamanan finansial, pertumbuhan modal, atau pendapatan pasif.
Investasi juga membantu mengatasi inflasi dengan meningkatkan nilai uang dari waktu ke waktu.
Beberapa orang mungkin berinvestasi untuk pensiun, membeli rumah, biaya pendidikan anak, atau sekadar membangun kekayaan jangka panjang.
Menetapkan tujuan investasi yang jelas membantu untuk merumuskan strategi yang sesuai.
Ada banyak jenis investasi yang tersedia, termasuk saham, obligasi, properti, mata uang kripto, reksa dana, dan lain sebagainya.
Setiap jenis investasi memiliki risiko dan karakteristik yang berbeda. Penting untuk memahami jenis investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan finansial Anda.
Investasi kripto ilegal adalah masalah yang berkembang seiring dengan popularitas dan kompleksitas pasar mata uang kripto.
Meskipun mata uang kripto seperti Bitcoin dan Ethereum telah menjadi aset yang sah dan terjamin oleh hukum di banyak negara, ada juga tumbuhnya sektor ilegal yang berkaitan dengan investasi kripto.
Artikel ini akan mengulas beberapa ciri umum dari investasi kripto ilegal yang perlu diwaspadai.
Baca Juga: Modal Awal Ringan dan Lebih Aman dari Saham, Ini Kelebihan Investasi Obligasi Untuk Pemula
Ciri-ciri Investasi Kripto Ilegal
1. Skema Ponzi dan Investasi Piramida
Salah satu ciri utama dari investasi kripto ilegal adalah skema Ponzi atau piramida.
Dalam skema ini, investor dijanjikan imbal hasil yang tinggi tetapi pada kenyataannya, keuntungan yang dibayarkan kepada investor didanai oleh uang yang diinvestasikan oleh peserta baru.
Skema semacam ini biasanya tidak berkelanjutan dan berakhir dengan kerugian besar bagi banyak investor.
2. Tidak Memiliki Lisensi atau Regulasi
Investasi kripto ilegal seringkali dijalankan oleh entitas atau individu yang tidak memiliki lisensi atau izin yang diperlukan dari otoritas keuangan yang sah.
Karena mata uang kripto masih dalam tahap regulasi yang berkembang, ada celah untuk entitas ilegal atau penipu untuk beroperasi tanpa kendali yang memadai.
3. Janji Imbal Hasil Tidak Realistis
Investasi kripto ilegal sering kali menjanjikan imbal hasil yang tidak realistis atau tidak masuk akal.
Skema penipuan semacam itu akan menarik investor dengan iming-iming keuntungan besar dalam waktu singkat.
Janji imbal hasil yang terlalu tinggi seharusnya menjadi peringatan bagi investor bahwa ada kemungkinan investasi tersebut tidak sah.
Baca Juga: Modal Awal Ringan dan Lebih Aman dari Saham, Ini Kelebihan Investasi Obligasi Untuk Pemula
4. Penggunaan Teknik Penipuan
Investasi kripto ilegal sering menggunakan teknik-teknik penipuan yang kompleks untuk memikat investor.
Contohnya termasuk memanfaatkan orang terkenal atau tokoh industri kripto untuk memberikan legitimasi palsu pada skema investasi.
5. Tidak Transparan
Entitas yang terlibat dalam investasi kripto ilegal cenderung tidak transparan dalam memberikan informasi kepada investor.
Mereka mungkin menghindari memberikan rincian yang jelas tentang bagaimana investasi akan dilakukan atau bagaimana uang investor akan digunakan. Kekurangan transparansi adalah tanda peringatan bahwa investasi tersebut mungkin tidak sah.
6. Tidak Terdaftar di Bursa Resmi
Investasi kripto ilegal biasanya tidak terdaftar di bursa atau platform perdagangan mata uang kripto yang sah.
Mereka mungkin beroperasi secara terpisah dari ekosistem mata uang kripto yang diatur dan memiliki struktur perdagangan yang tidak jelas.
7. Tekanan untuk Segera Berinvestasi
Salah satu taktik umum dalam skema investasi kripto ilegal adalah memberikan tekanan kepada investor untuk segera berinvestasi.
Mereka mungkin menawarkan kesempatan terbatas atau meminta investor untuk mengambil keputusan cepat sebelum mereka memiliki waktu untuk menyelidiki atau mempertimbangkan investasi dengan matang.
Baca Juga: Mau Investasi SBN? Pahami Dulu 5 Hal Ini Agar Tak Menyesal di Kemudian Hari