Find Us On Social Media :

Bukan Cash, Ini 6 Instrumen Keuangan Untuk Dana Darurat yang Paling Pas

GridFame.id - Setiap orang perlu menyiapkan dana darurat untuk keperluan mendesak dan tidak terduga.

Dana darurat adalah dana likuid yang patut dimiliki untuk mengantisipasi kondisi darurat yang tidak diprediksi terjadi.

Dilansir situs Kementerian Keuangan RI, dana darurat adalah dana yang dipersiapkan untuk disimpan sebagai bentuk antisipasi dan dapat digunakan dalam keadaan darurat yang tidak diantisipasi atau tidak diharapkan terjadi.

Adapun, besaran nominal dana darurat tiap individu berbeda-beda tergantung kondisi, profesi dan gaya hidupnya, tidak ada nominal pasti untuk menentukan besaran dana darurat.

Besaran dana darurat yang harus dipersiapkan idealnya di kisaran enam sampai 12 kali pengeluaran per bulan, dan dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu.

Idealnya dana individu yang dibutuhkan individu yang sudah berkeluarga lebih besar dari yang belum berkeluarga, dikarenakan individu yang sudah berkeluarga memiliki tanggungan selain dirinya.

Dikutip dari laman resmi sikapiuangmu.ojk.go.id, berikut ini adalah 6 pilihan instrumen keuangan yang dapat digunakan untuk menyimpan dana darurat.

1. Tabungan Darurat

Membuka tabungan darurat adalah langkah yang penting.

Tabungan darurat harus cukup untuk menutup pengeluaran hidup seseorang selama sekurang-kurangnya 3-6 bulan sebagai tempat jaga-jaga kalau misalnya tiba-tiba butuh uang cepat buat urusan darurat seperti kesehatan atau kehilangan pekerjaan.

Pastikan pekerja menyimpan dana ini di rekening tabungan yang mudah diakses tapi tetap menghasilkan bunga yang kompetitif.

2. Reksa Dana Pasar Uang

Reksa dana pasar uang juga bisa jadi pilihan investasi yang cocok untuk dana darurat.

Baca Juga: Mau Investasi Super Praktis? Begini Cara Buka RDN di Aplikasi Livin' by Mandiri

Instrumen keuangan ini menawarkan likuiditas tinggi dan tingkat risiko yang relatif rendah.

Jangka waktunya relatif pendek dan pengembaliannya stabil.

Reksa dana pasar uang bisa jadi alternatif yang baik untuk mengalokasikan sebagian dari dana darurat pekerja.

3. Obligasi Pemerintah

Investasi di obligasi pemerintah juga merupakan pilihan yang aman dan stabil untuk dana darurat.

Obligasi pemerintah biasanya dianggap sebagai instrumen keuangan yang aman karena didukung oleh pemerintah.

Walaupun tingkat pengembaliannya cenderung lebih rendah daripada saham, obligasi pemerintah bisa jadi bagian yang penting dari portofolio dana darurat.

4. Deposito

Sertifikat deposito adalah instrumen keuangan yang menawarkan tingkat bunga tetap untuk jangka waktu tertentu.

Deposito biasanya punya jangka waktu yang bervariasi, mulai dari beberapa bulan sampai beberapa tahun.

Deposito juga menawarkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi daripada tabungan dan tetap aman, sehingga cocok untuk sebagian dana darura.

5. Asuransi Darurat

Perlindungan asuransi juga bagian penting dari rencana dana darurat.

Asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan asuransi lainnya bisa memberikan perlindungan finansial yang penting dalam situasi darurat.

Pastikan untuk meninjau kembali polis asuransi secara berkala dan memastikan asuransi yang dimiliki memberikan cakupan yang memadai untuk kebutuhan.

Baca Juga: Masih Marak Modus Salah Transfer Berkedok Pinjol, Jangan Kembalikan Dana Sebelum Lakukan Ini

6. Emas

Sebagian orang memilih untuk menyimpan sebagian dari dana darurat mereka dalam bentuk emas fisik atau emas dalam bentuk investasi.

Emas juga sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan dapat memberikan kestabilan dalam portofolio.

Walaupun tidak likuid seperti instrumen keuangan lainnya, emas bisa jadi tambahan yang berharga untuk dana darurat.

Demikian adalah 6 pilihan instrumen keuangan yang dapat digunakan untuk menyiman dana darurat.

Selain itu, penting untuk secara teratur meninjau kembali dan memperbarui rencana dana darurat sesuai dengan perubahan situasi keuangan dan hidup.

Periksa apakah jumlah dana darurat Sobat masih memadai dan apakah instrumen keuangan yang dipilih masih sesuai dengan tujuan keuangan.

Hal ini akan memastikanm dana darurat selalu siap digunakan saat dibutuhkan.

Dengan membangun dan menjaga dana darurat yang kuat, pekerja bisa lebih tenang dan siap hadapin berbagai situasi keuangan yang mungkin terjadi.

Baca Juga: Duh Bukan Untung Malah Buntung! Yuk Cek Dulu Kerugian Investasi Reksa Dana Campuran