GridFame.id – Konsultan komunikasi Vero, bekerja sama dengan grup riset pasar dan analisis data global YouGov, pada Selasa (21/5) lalu merilis sebuah studi terbaru.
Studi ini menunjukkan pengaruh besar para influencer digital dalam membentuk perilaku konsumen dan tren di Indonesia.
Statista mengumumkan, estimasi pengeluaran untuk pemasaran influencer mencapai Rp 5,5 triliun (sekitar 349,83 juta dolar AS) pada 2028 oleh Statista.
Artinya, industri ini telah memberi peluang besar bagi bisnis di Indonesia, untuk memanfaatkan interaksi dengan para influencer agar terhubung dengan audiens target mereka.
Berdasarkan survei komprehensif yang melibatkan lebih dari 2.000 responden online dari berbagai latar belakang demografis, Vero dan YouGov menemukan:
- 94% dari responden online mengatakan, influencer telah memberi pengaruh dalam membentuk pola perilaku dan keputusan pembelian mereka.
- Sebanyak 63% dari responden online mengatakan, alasan utama mereka mengikuti konten dari seorang influencer adalah untuk mempelajari hal baru, 58% untuk mencari informasi terkini, dan 53% untuk mencari inspirasi.
- Sementara itu, 63% dari responden online secara aktif mencari konten yang menawarkan saran dan tips dari para ahli, 47% menginginkan konten edukatif, dan 41% merasa tertarik dengan cerita atau pengalaman pribadi influencer.
Baca Juga: Link Cara Beli Tiket SEVENTEEN Exhibition Follow Fellow di Jakarta, Harga Mulai Dari Rp 250 Ribuan
Baca Juga: Tanpa Perlu Antre Panjang! Simak Cara Beli Tiket Naik ke Candi Borobudur Lengkap dengan Harganya
Erat Kaitan Influencer dan Nilai Budaya
Hasil temuan ini berlaku untuk berbagai latar belakang demografis, menunjukkan pandangan umum tentang nilai, relevansi, dan pengaruh yang diberikan influencer terhadap masyarakat Indonesia.
"Terlihat jelas, potensi besar yang dimiliki influencer dalam memengaruhi pembentukan pola pikir dan perilaku masyarakat telah melewati batas demografi,” ujar Brian Griffin, CEO Vero, yang menekankan pentingnya mengintegrasikan peran influencer ke dalam strategi pemasaran.
Sebagian besar masyarakat Indonesia, lanjut Brian, terlepas dari usia, tingkat pendapatan, dan lokasi geografis, mengakui mereka dipengaruhi oleh konten dari influencer.
Alasan utama mereka berinteraksi dengan influencer adalah karena konten tersebut informatif, inspiratif, dan bermanfaat.