1. Membuat Peta Bisnis
Petakan bisnis secara spesifik dari awal, misal jika Anda memulai bisnis makanan, Anda perlu memastikan pesanan apa saja yang akan dilayani.
Bisa jadi khusus kue-kue kering, katering khusus pernikahan besar atau juga melayani partai kecil, seperti seminar dan ulang tahun anak.
Anda juga bisa menghitung perkiraan pengeluaran dan pemasukan bisnis melalui pemetaan ini, semakin besar jangkauan layanan, maka akan semakin tinggi pula potensi pendapatannya.
Namun demikian, semakin besar pula modal yang perlu dikeluarkan untuk mewujudkan hal tersebut.
Bayangkan dan hitung simulasi seberapa besar pengeluaran untuk belanja berbagai macam keperluan kue kering dan katering, seperti bahan-bahan yang diperlukan dan alat-alat dapurnya, termasuk tenaga kerja yang akan dibutuhkan untuk membantu pengelolaannya.
Hitung seluruh rancangan pengeluaran dan pemasukan tersebut secermat mungkin dan lihat hasilnya.
Pastikan bisnis yang akan dirintis ini menghasilkan keuntungan yang jumlahnya tidak hanya cukup untuk memenuhi cicilan KTA, tapi juga mendatangkan keuntungan bagi Anda.
2. Mengamati dan Menyesuaikan Tren Bisnis
Bisnis juga memiliki tren yang menyesuaikan waktu, misal di bulan puasa bisa jadi usaha makanan sepi peminat saat siang hari
Selain tren tahunan tersebut, ada juga tren lain yang sifatnya musiman, seperti bisnis penjualan bunga Anthurium yang sempat booming beberapa tahun lalu tapi sekarang seolah lenyap ditelan bumi.
Baca Juga: Ini 5 Keuntungan Pengajuan Pinjaman KTA Daripada Pinjaman Online
Dengan memperhatikan pasang surutnya tren dan timing tersebut, Anda akan jadi lebih siap mengatur siasat bisnis ketika tren sedang mengalami penurunan.