GridFame.id - Dalam pengajuan KPR, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon debitur.
Persyaratan ini biasanya meliputi dokumen-dokumen seperti KTP, NPWP, slip gaji, dan rekening koran.
Bank juga akan melakukan pengecekan terhadap riwayat kredit calon debitur untuk menilai kelayakan mereka.
Proses ini penting untuk memastikan bahwa calon debitur memiliki kemampuan untuk membayar cicilan KPR sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati.
Besaran pinjaman KPR yang diberikan oleh bank biasanya bergantung pada nilai taksiran rumah yang akan dibeli dan kemampuan finansial calon debitur.
Umumnya, bank akan memberikan pinjaman sebesar 70% hingga 90% dari nilai taksiran rumah.
Sisa dari nilai rumah tersebut harus dibayar sebagai uang muka oleh calon debitur.
Uang muka ini penting karena menjadi bukti keseriusan dan komitmen calon debitur dalam pembelian rumah.
Jangka waktu pembayaran KPR bervariasi, mulai dari 5 tahun hingga 30 tahun.
Semakin panjang jangka waktu KPR, semakin kecil cicilan per bulan yang harus dibayar oleh debitur, tetapi total bunga yang harus dibayarkan juga akan lebih besar.
Banyak bank dan lembaga keuangan yang menawarkan berbagai jenis KPR yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial calon peminjam.
Berikut adalah uraian panjang mengenai berbagai jenis KPR yang umum tersedia di Indonesia.
Baca Juga: Apa Langkah yang Bisa Dilakukan Jika Kena PHK Ketika Masih Punya Cicilan KPR Berjalan?
1. KPR Konvensional
Definisi
Dalam skema ini, nasabah meminjam uang dari bank untuk membeli rumah dan kemudian mencicil pinjaman tersebut dengan bunga tetap atau bunga mengambang selama jangka waktu tertentu.
Keuntungan
- Fleksibilitas: Nasabah dapat memilih tenor yang sesuai dengan kemampuan finansialnya.
- Stabilitas Awal: Adanya bunga tetap memberikan kestabilan pembayaran cicilan pada awal masa kredit.
Kekurangan
- Risiko Suku Bunga: Setelah masa bunga tetap berakhir, cicilan bisa naik jika suku bunga pasar meningkat.
- Biaya Tambahan: Terdapat biaya administrasi, provisi, dan asuransi yang harus dibayar di awal.
2. KPR Syariah
Definisi
KPR Syariah adalah jenis KPR yang berlandaskan prinsip-prinsip syariah Islam.
Dalam skema ini, tidak ada bunga yang dikenakan, melainkan menggunakan konsep jual beli (murabahah) atau sewa (ijarah).
Keuntungan
- Kepastian Angsuran: Angsuran tetap selama masa kredit, sehingga nasabah tidak terpengaruh oleh fluktuasi suku bunga.
- Sesuai Syariah: Cocok untuk nasabah yang ingin menjalankan transaksi sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Kekurangan
- Margin Lebih Tinggi: Margin keuntungan bank sering kali lebih tinggi dibandingkan bunga KPR konvensional.
- Pilihan Terbatas: Tidak semua bank menawarkan KPR Syariah, sehingga pilihan lembaga keuangan lebih terbatas.
3. KPR Bersubsidi
Definisi
KPR Bersubsidi adalah program pemerintah yang ditujukan untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah agar dapat memiliki rumah dengan mudah.
Program ini biasanya bekerja sama dengan bank-bank tertentu.
Keuntungan
- Bunga Terjangkau: Suku bunga rendah membuat cicilan bulanan lebih terjangkau.
- Dukungan Pemerintah: Adanya subsidi dari pemerintah meringankan beban nasabah.
Kekurangan
- Keterbatasan Kriteria: Hanya dapat diakses oleh masyarakat berpenghasilan rendah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan pemerintah.
- Prosedur Rumit: Proses pengajuan sering kali lebih birokratis dan memerlukan banyak dokumen.
Baca Juga: Ini Syarat Ajukan KPR untuk yang Tak Punya Slip Gaji, Simak Selengkapnya!
4. KPR Refinancing
Definisi
KPR Refinancing adalah proses penggantian KPR lama dengan KPR baru yang menawarkan suku bunga lebih rendah atau tenor yang lebih panjang.
Keuntungan
- Penghematan: Mengurangi jumlah cicilan bulanan jika suku bunga baru lebih rendah.
- Penyesuaian Tenor: Memungkinkan nasabah untuk menyesuaikan tenor sesuai kebutuhan finansial.
Kekurangan
- Biaya Proses: Memerlukan biaya administrasi dan biaya lainnya untuk proses refinancing.
- Persyaratan Ketat: Bank memiliki persyaratan tertentu yang harus dipenuhi nasabah, seperti riwayat kredit yang baik.
5. KPR Angsuran Berjenjang
Definisi
KPR Angsuran Berjenjang adalah jenis KPR di mana cicilan awal relatif ringan dan meningkat secara bertahap seiring berjalannya waktu.
Keuntungan
- Awal Ringan: Cocok untuk nasabah yang memulai karir dan berharap penghasilan akan meningkat di masa mendatang.
- Perencanaan Keuangan: Memudahkan perencanaan keuangan karena peningkatan cicilan sudah terjadwal.
Kekurangan
- Pembayaran Akhir Lebih Besar: Cicilan akan menjadi lebih besar di kemudian hari, yang dapat menjadi beban jika penghasilan tidak meningkat sesuai rencana.
- Risiko Ketidakmampuan Bayar: Jika penghasilan tidak meningkat seperti yang diharapkan, nasabah mungkin kesulitan membayar cicilan yang lebih besar.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Ini Dia 6 Kesalahan yang Dilakukan Nasabah Saat Memilih Pembayaran KPR Bisa Berujung Galbay