Sebanyak 100 juta di antaranya kelaparan karena syok akan perubahan iklim.
Di Afrika, satu miliar orang berjuang hanya untuk bisa makan. Di akhir abad ini, angkanya diprediksi meningkat empat kali lipat.
Selain Afrika, penduduk miskin dunialah yang akan jadi korban pertama dari krisis pangan ini.
Para peneliti memprediksi pada 2050, sekitar 150 juta orang di negara berkembang akan kekurangan protein.
Salah satunya Indonesia. Sebab, orang-orang di negara berkembang ini sangat bergantung pada protein nabati atau sayur-mayur dibanding protein hewani.
Sebanyak 138 juta orang juga diperkirakan bakal kekurangan zinc yang sangat dibutuhkan janin.
Kemudian 1,4 miliar orang bisa mengalami defisit zat besi. Anemia atau kekurangan darah akan jadi penyakit epidemik akibat defisit zat besi massal. Semua ini karena tidak tersedianya air bersih yang cukup.
"Jika krisis iklim adalah hiu, maka air adalah giginya," begitu kira-kira analogi untuk menyederhanakan kekacauan yang kita hadapi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mimpi Buruk Pemanasan Global (3): Bukan Cuma Jawa, Seluruh Dunia akan Krisis Air".
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar