GridFame.id - Sebagian dari kita mempercayai minum segelas air putih sebelum tidur dapat menghidrasi tubuh.
Bahkan beberapa penelitian mampu membuktikannya.
Namun kita pun harus mengetahui manfaat dan kerugian dari air minum air putih sebelum tidur?
Memangnya apakah ada kerugiannya?
Baca Juga: Peringatan Lokasi Banjir Jakarta Ada di Google Maps, Perhatikan Tanda Ini Sebelum Melintas
Nyatanya ada, meskipun ini masih menuai pro dan kontra.
Begini, jika seseorang merasa mengalami dehidrasi pada malam hari atau berisiko mengalami dehidrasi, maka mereka harus minum air putih.
Tapi, minum air putih sebelum tidur ternyata bisa meningkatkan risiko nokturia seseorang.
Nokturia adalah peningkatan kebutuhan untuk buang air kecil di malam hari.
Saat tertidur, tubuh manusia menghasilkan lebih banyak hormon yang memperlambat fungsi ginjal dan menurunkan produksi urin.
Kombinasi ini mengurangi kebutuhan orang untuk buang air kecil di malam hari dan membantu mereka tidur tanpa gangguan.
Sedangkan berulang kali bangun bisa mengurangi durasi dan kualitas tidur.
Baca Juga: Rano Karno Sigap Bantu Mak Nyak yang Kena Banjir Saat Terbaring Lemah: 'Kalau Gak, Kelelep Kali'
Bukan hanya itu, noktaria ini juga punya risiko lain.
Ketika tidur seseorang terganggu oleh nokturia, dapat memiliki dampak signifikan pada kualitas hidup mereka.
Ingatan, konsentrasi, dan suasana hati seseorang dapat dipengaruhi secara negatif oleh kurang tidur.
Berikut ini juga dapat meningkatkan risiko nokturia:
- Hipertrofi prostat jinak
- Kandung kemih terlalu aktif
- Diabetes
- Infeksi kandung kemih
- Penyakit jantung
- Sembelit
- Obat tertentu
- Depresi
Nokturia dapat terjadi pada siapa saja pada usia berapa pun tetapi lebih sering terjadi pada orang tua.
Lantas kapan sebaiknya seseorang mengonsumsi air putih?
Seseorang harus minum air putih kapan pun mereka merasa dehidrasi atau jika ada kemungkinan dehidrasi yang tinggi.
Tanda-tanda dehidrasi meliputi, haus, mulut, bibir, mata dan saluran hidung kering, hanya mengeluarkan sedikit air kencing, buang air kecil kurang dari empat kali sehari, urin berbau kuat dan berwarna gelap.
Menurut European Food Safety Authority (EFSA), bisa berakibat fatal jika seseorang kehilangan lebih dari 10 persen air tubuh mereka.
Tidak ada konsensus tentang berapa banyak air yang harus diminum setiap hari.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan Food and Nutrition Board (FNB) mengatakan, haus saja sudah cukup untuk membimbing kebanyakan orang tentang berapa banyak minuman.
Namun, FNB menyarankan agar perempuan mengkonsumsi sekitar 2,7 liter air setiap hari dan laki-laki sekitar 3,7 liter.
Jumlah ini termasuk air yang didapat dari makan, yang diperkirakan menghasilkan 19 sampai 20 persen asupan harian.
Memang air putih membantu kita terhidrasi, mencegah makan berlebihan dan bahkan bisa membakar kalori ekstra.
Lantas kapan seseorang sebaiknya berhenti minum air putih untuk sementara?
Ketika Anda Sudah Cukup Minum
Ketika melihat botol air di kulkas dengan embun-embun dingin, mungkin Anda ingin segera meneguknya.
Tapi, tunda dulu keinginan itu jika Anda sudah cukup terhidrasi.
Minum berlebihan bisa menempatkan Anda pada risiko kesehatan, kadar sodium Anda bisa terlalu rendah. Kondisi ini dikenal dengan nama hiponatremia.
Hiponatremia juga dapat disebabkan oleh hal-hal yang berkaitan dengan hati, ginjal, jantung, atau kelenjar pituitari, kata dokter integratif Taz Bhatia, M.D.
Selain itu juga, oleh obat-obatan tertentu, seperti obat yang bersifat diuretik, antidepresan dan obat pereda nyeri.
Ketika Urin Berwarna Jernih
Bagaimana Anda tahu bahwa air putih yang Anda minum sudah cukup?
Jika Anda melihat warna urin Anda sudah bening jernih.
Itu artinya Anda telah mencapai status hidrasi optimal.
Warna urin kuning gelap adalah tanda agar Anda segera minum lebih banyak.
Salah satu cara paling sederhana untuk mengurangi nafsu makan adalah dengan minum air putih sebelum makan.
Tapi terlalu banyak minum sebelum dan selama makan berat (misal sepiring penuh nasi dengan lauk pauk lengkap dan beberapa jenis sayur sekaligus), dapat menyebabkan ketidaknyamanan.
"Minum air terlalu banyak saat makan, hanya dapat membuat Anda merasa lebih kembung," kata Bhatia.
Ketika Melakukan Latihan Intens untuk Waktu yang Panjang
Kita kehilangan elektrolit, kalium dan natrium melalui keringat.
Jika Anda mengeluarkan sangat banyak keringat akibat latihan berat dalam waktu, katakan, satu jam atau lebih, Anda harus mengganti mineral-mineral penting yang hilang.
Mineral-mineral ini tidak ditemukan dalam air biasa.
Namun, daripada minum minuman manis, lebih baik minum air kelapa.
Air kelapa secara alami tinggi kalium, magnesium, natrium, dan vitamin C tanpa banyak mengandung kalori, serta lebih banyak serat.
Baca Juga: Foto Seksinya Jadi Bulan-Bulanan Warganet, Dewi Perssik: 'Udah Jangan Berisik!'
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Banyak yang Belum Tahu, Minum Air Putih Sebelum Tidur Berisiko pada Kesehatan
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar